• UCAPAN BUNG KARNO ITU MENGHIPNOTISKU
    Ada satu ucapan Bung Karno yang pertama kali saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu.......

Untuk Siapa Intelijen kita Bekerja

Sunday, July 10, 2011



Tulisan ini Headlines di Kompasiana

Perintah SBY selalu telat satu langkah, perintah penangkapan Nazaruddin di Singapura dari SBY ternyata di keluarkan, setelah Nazaruddin hengkang dari Singapura, apakah benar SBY tidak tahu sebelumnya kalau Nazaruddin sudah tidak lagi berada di singapura. Kalau memang benar demikian itu artinya tugas intelijen tidaklah efektif, seharusnya intelijen mampu memantau keberadaan Nazaruddin. Kemungkinan lain, SBY sudah tahu dari intelijen kalau Nazaruddin tidak lagi di singapura, dan itu artinya perintah penangkapan tersebut hanyalah basa-basi SBY untuk pencitraannya.

Nah kalau sudah demikian untuk siapa sebetulnya intelijen bekerja, untuk negarakah atau hanya untuk SBY semata. Agak kurang masuk akal kalau intelijen tidak mampu mengungkapkan keberadaan Nazaruddin. Bukankah intelijen bisa bekerjasama dengan jaringan Interpol untuk melacak keberadaan Nazaruddin, kenapa terasa sangat sulit mengusut keberadaan seorang yang hanya sekaliber Nazaruddin, ada apa sesungguhnya dibalik kasus ini, apa yang disembunyikan dari persembunyian Nazaruddin ini.

Inilah yang menjadi pertanyaan masyarakat, dan pertanyaan ini pulalah yang semakin meruntuhkan kredibilitas SBY sebagai kepala negara dan Panglima tertinggi di Republik ini.
Seperti yang dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, “Pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk memulangkan Nazaruddin, jika pemerintah gagal memulangkan Nazaruddin, sudah pasti kepercayaan masyarakat akan terus terkikis”(Kompas.com)

Bisa jadi pilihannya memang sulit, pulangpun Nazaruddin dampaknya sama buruknya dengan jika dia tidak pulang, atau mungkin juga kalau sampai Nazaruddin pulang, dampaknya lebih buruk bagi SBY dan Partai Demokrat, maka pada akhirnya Nazaruddin di hilangkan menjadi pilihannya. Banyak pengamatan mengatakan, kalau SBY berkinginan Nazaruddin pulang, itu hal yang mudah untuk dilakukannya. Sebagai penguasa tertinggi di republik ini, satu telunjuk SBY bisa digunakannya untuk apa saja, apa lagi hanya menangkap koruptor sekaliber Nazaruddin, untuk perintah membui Antasari saja begitu mudah dilakukannya.

Kembali ke soal kinerja intelijen, ray juga mempertanyakannya,
“Pemerintah kita harus punya malu karena bagaimana tiba-tiba kemenlu Singapura mengatakan yang bersangkutan sudah tidak ada di Singapura. Apa kerja intelijen kita, bagaimana bisa dia tidak bisa melacak, padahal Presiden bilang buru, tetapi tidak ada klarifikasi, inilah yang harus dibenahi agar bisa memukangkan Nazaruddin itu” (Kompas.com)

Jadi, apa kerja intelijen kita, untuk siapa intelijen kita bekerja, untuk negarakah, untuk penguasa kah?
Semua terpulang pada mental atitude aparata intelijen itu sendiri.

Jakarta, 7 Juli 2011

0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Komentar Terbaru

Total Pageviews

Tamu Harap Lapor