tag:blogger.com,1999:blog-76501476025096001392024-03-13T22:25:33.846-07:00KacamataajinathaKacamataajinatha, merupakan lapak penulisan yang berisi berbagai macam tulisan, Sastra, Politik, Sosbud, Humor juga tentang agama, dilapak ini bebas meng ekspresikan diri melalui tulisan, yang penting tidak menyangkut SARA.aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.comBlogger44125tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-66388631079969261932012-04-19T01:27:00.001-07:002012-04-19T01:27:40.047-07:00Inilah Salah Satu Penyebab Defisit APBN<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/10/21/56405_foto_ilustrasi_minyak_dunia_300_225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/10/21/56405_foto_ilustrasi_minyak_dunia_300_225.jpg" /></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Memang wajar kalau pemerintah mengalami defisit APBN, negara ini<b> “Besar Pasak Daripada Tiang,” antara penerimaan negara dengan belanja negara tidak seimbang.</b> Lihat saja gaya hidup dan fasilitas pejabat negara kita, kalau melihat dari performa mereka, maka wajar pula kalau dibilang terlihat seperti negara ini kaya raya, padahal pada kenyataannya untuk membiayai itu semua, negara terus menambah hutangnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Berkali-kali Presiden menghimbau agar pejabat negara melakukan penghematan anggaran, tapi pada kenyataannya Presiden SBY sendiri kebablasan. Untuk biaya rapatnya saja Presiden SBY menghabiskan anggaran lebih dari 24 milyar dalam setahun. Seperti yang diberitakan oleh Kompas.com (18/4/2012),</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b><br /></b></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>Menurut Deputi Administrasi Sekretariat Kabinet Djadmiko, Istana Kepresidenan mengajukan anggaran pada awalnya 30,1 milyar, namun anggaran yang disetujui untuk kepentingan istana Kepresiden sekitar 24,7 milyar.</b> Tentunya anggaran tersebut tergolong sangat besar, dan wajar saja menjadi sorotan media, terlebih lagi pemborosan ini sangat bertentangan dengan himbauan Presiden SBY sendiri.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Lebih jauh Jatmiko menjelaskan, seperti yang saya kutip dari Kompas.com.<i><b> dari Rp 24,7 miliar itu, sebesar Rp 22,1 miliar digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan operasional Kedeputian Bidang Persidangan Sekretariat Kabinet untuk mendukung penyelenggaraan sidang-sidang kabinet paripurna, sidang kabinet terbatas, rapat kabinet terbatas, rapat kerja pemerintah, retreat (rapat besar), kuliah kepresidenan, dan berbagai pertemuan lainnya yang dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden. Adapun Rp 2,6 miliar sisanya digunakan untuk membiayai kegiatan non-operasional kedeputian.</b></i></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Kalau melihat penjelasan diatas, Sekretariat kabinet perlu melakukan efisiensi kegiatan keprisidenan, mengatur dan mengurangi kegiatan yang tidak terlalu efektif, demi untuk meng-efisienkan anggaran kegiatan Istana Kepresidenan, juga melakukan penyederhanaan alokasi dana. Belum lagi kegiatan Staf Khusus Presiden yang anggarannya terbilang cukup fantastis, yakni sekitar 27 milyar (kalau tidak salah).</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>Anggaran-anggaran tersebut tentunya akan menjadi beban APBN, jadi wajar saja kalau APBN terus membengkak, sementara penerimaan negara tidak bertambah. Dimana letak penghematannya kalau melihat pengalokasian dana untuk kegiatan dilingkungan kepresidenan, sementara Presiden SBY menghimbau agar para eksekutif dan pejabat pemerintahan lainnya melakukan penghematan anggaran.</b> Tidak satunya kata dan perbuatan seperti inilah yang membuat Presiden SBY dianggap tidak pernah konsisten.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Lebih lengakapnya baca ini </div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
:<br />http://m.kompas.com/news/read/2012/04/18/1444061/Ini.Rincian.Rp.24</div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-4392993565246684902012-04-19T01:20:00.002-07:002012-04-19T01:20:42.300-07:00Tanda-Tanda Keruntuhan Sebuah Rezim<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/presiden-sby-fotografer-pres.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/presiden-sby-fotografer-pres.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white;">
<b><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></i></b></div>
<div style="background-color: white;">
<b><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></i></b></div>
<div style="background-color: white;">
<b><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Seberapa lama kebohongan bisa ditutupi ? Membuat kebohongan baru untuk menutupi kebohongan yang lama adalah kesia-siaan, karena kebohongan tersebut tetap saja tidak bisa ditutupi, karena ibarat borok, semakin lama bukan semakin sembuh, tapi malah semakin membusuk.</span></i></b></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Itulah yang dilakukan Rejim pemerintahan sekarang ini, terlalu banyak borok yang ingin ditutupi, sehingga menciptakan berbagai isu untuk mengalihkan isu yang ada, pada akhirnya yang diurus bukan lagi bangsa dan negara, tetapi malah hanya mengurusi semua kesalahan yang sudah dilakukannya. Kalau sudah demikian, maka semua amanah yang dititpkan pun menjadi terabaikan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white;">
<i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Terus menciptakan isu untuk sekedar mengalihkan perhatian, demi untuk mempertahankan pemerintahan dan kekuasaan, bukanlah cara-cara yang efektif untuk menutupi kegagalan, itu sama halnya dengan menggali lubang kubur sendiri, dan bisa jadi itulah tanda-tanda akan runtuhnya sebuah kekuasaan.</span></i></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>Tidak ada seorang pun yang bisa menunda kematiannya, demikian juga tidak ada yang bisa menunda batas akhir kekuasaannya, semakin dzolim seorang penguasa, maka akan semakin cepat pula runtuh kekuasaannya.</b> Tanda-tanda akan runtuhnya sebuah kekuasaan selalu akan diperlihatkan-Nya, hilangnya kecintaan dan rasa hormat rakyat pada pemimpinnya, tingkat kejahatan meningkat, keamanan rakyat sudah terabaikan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white;">
<i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hilangnya rasa aman masyarakat yang merupakan hak yang tidak bisa diabaikan, sehingga masyarakat serasa hidup dalam ancaman, itu sebagai bentuk dari ketidakmampuan pemerintah memelihara keamanan, jika keamanan masyarakat sudah terabaikan, maka pertahanan negara pun akan semakin rapuh.</span></i></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Ketika sebuah pemerintahan sudah tidak lagi bisa konsentrasi menjalankan pemerintahan, maka apa pun yang dilakukan menjadi tidak lagi efektif, setiap kebijakan yang diterapkan pun semakin banyak salahnya, ini pun menjadi sebuah tanda akan runtuhnya sebuah pemerintahan, apa lagi masyarakat yang dikelola semakin tidak sejahtera dan semakin jauh dari kesejahteraan, dan itu artinya sudah menyalahkan amanat konstitusi.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Adakah semua ini menjadi tanda-tanda keruntuhan Rejim Pemerintahan SBY ? Sangat bisa jadi seperti itu, jika tanda-tanda tersebut memang sudah terjadi pada pemerintahan SBY. Runtuhnya sebuah kekuasaan tidaklah bisa ditunda, yang bisa menundanya hanyalah sikap dan tindakan pemerintah tersebut pada rakyatnya, semakin mengabaikan kepentingan rakyat, maka semakin cepat pula keruntuhannya.</div>
<br class="Apple-interchange-newline" />aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-5758124929702522802012-04-07T01:57:00.001-07:002012-04-07T01:57:47.549-07:00Kenapa Kalau PKS Tetap di Setgap Koalisi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.pks-sumsel.or.id/foto_berita/42Logooooku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://www.pks-sumsel.or.id/foto_berita/42Logooooku.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Ya memang PKS harus tetap bagian dari Setgab Koalisi sebelum ada kejelasan atau pun keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Ketua Setgab, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kebetulan Presiden Republik Indonesia dan juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Segitu banyaknya jabatan yang disandang Presiden SBY, dan jabatan-jabatan itu pula yang bikin beliau pusing kepala.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Tidak salah kalau PKS masih tetap bertahan di Setgab, terlepas itu sikap partai yang didasarkan syariat atau bukan, dan PKS tidak perlu malu, toh bergabung masuk dalam setgab itu sendiri ada aturannya, begitu juga kalau memang harus dikeluarkan, namun sampai saat ini memang belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan ketua Setgab.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
PKS juga tidak perlu merasa berdosa atas keputusan politik yang sudah diambil, apa pun penilaian anggota setgab koalisi lainnya, mau dibilang munafik kek, mencla mencle kek, itulah permainan politik dan trik politik dan itu sah-sah saja. Saya tidak sedang membela PKS, karena saya tidak mempunyai kepentingan untuk membela PKS, saya hanya ingin mengatakan, PKS bertahan sampai belum ada keputusan resmi, itu adalah sikap yang benar, justeru kalau PKS yang mundur sendiri, maka PKS malah jadi pecundang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Seperti yang dilansir Tribunews.com, Meski statusnya di Setgab Koalisi disebut sudah berakhir, PKS ternyata masih merasa bagian dari barisan koalisi pendukung pemerintah. Selama tidak ada pernyataan resmi dari ketua koalisi, maka PKS menganggap tidak ada yang berubah terkait posisi mereka di setgab.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
“PKS seperti sedia kala, tidak berubah apapun, masih bagian dari Setgab,” kata Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/4/2012).</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Saya pikir tidak ada yang salah dengan pernyataan Surahman, Ketua DSP PKS tersebut, dan memang begitulah harusnya sikap PKS. Persoalan apakah kalau terjadi Reshuffle kabinet, para menteri PKS harus lengser itu soal lain, tapi kalau sampai hal itu yang dilakukan Presiden SBY, maka hal tersebut akan semakin mengkerdilkan Presiden SBY, dan kader PKS yang ada di kabinet pun tidak perlu risau.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Tetap saja melaksanakan tugas negara sebagai amanah yang perlu dipertanggung jawabkan, sebelum ada keputusan pelengseran. Jadi sampai saat ini PKS tetap bagian dari Setgab Koalisi, belum ada yang berubah, selama belum ada keputusan resmi, PKS nikmati aja kondisi sekarang ini, peduli setan dengan ocehan anggota setgab lainnya, toh rakyat juga sudah pandai menilai semua situasinya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Sumber berita :<br />http://m.detik.com/read/2012/04/06/162833/1886647/10/pks-kami-masih-bagian-dari-setgab-koalisi?991101mainnews</div>
<div class="clearit mt10 mb10 left" style="background-color: white; clear: both; float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-45028212353474527202012-02-08T05:47:00.000-08:002012-02-08T05:47:50.342-08:00"Demi Rakyat" sebuah Kata Manis Para Pejabat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/13272370371087926323.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/13272370371087926323.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Sebuah kata manis yang akan sering kita dengar, <b>“Demi Rakyat”</b> akan selalu meluncur dari mulut para politisi dan para penyelenggara negara, terlebih menjelang Pemilu 2014. Apa pun yang akan mereka lakukan semua “Demi Rakyat,” mereka bekerja keras juga Demi rakyat, tapi hasilnya mereka yang menikmati, rakyat hanya digunakan untuk dalih meng-Goalkan kebijakannya.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Demi Rakyat ini adalah sebuah kata yang ampuh untuk memperalat para wakil rakyat yang turut punya andil dalam urusan penentuan kebijakan pemerintah, bahkan wakil rakyat juga tidak jarang menggunakan kata Demi Rakyat dalam setiap kegiatannya, sekalipun pelesiaran yang dilakukannya hanya urusan senang-senang, tapi tetap saja rakyat dibawa-bawa untuk melancarkan turunnya fasilitas dari pemerintah.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Kata Demi Rakyat ini bahkan bisa dijadikan senjata, baik bagi pemerintah maupun wakil rakyat untuk memperalat rakyat agar senantiasa percaya terhadap semua kebijakan yang mereka keluarkan adalah Demi Rakyat, sekalipun pada akhirnya rakyat hanya terbohongi oleh sebuah kata yang bernama Demi Rakyat.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Lihat saja ucapan menteri ESDM, Jero Wacik, yang saya kutip dari Okzone.com dibawah ini ;</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<em>“Itu pertengahan November-Desember lalu, kita kurang kuota dan sudah menjelang Natal. Enggak bisa lagi kita rapat, karena rakyat butuh sekali.</em><em><strong> Kalau bagi kita itu, rakyat nomor satu</strong>. Jadi terus diceklah itu satu-satu dan ternyata kata Menteri Keuangan, masih ada slot (untuk menamba</em><em>h kuota BBM subsidi),”</em> ungkap menteri ESDM Jero Wacik di sela acara penutupan Turnamen Golf di Cawang, Jakarta, Minggu (22/1/2012)</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Mungkin kata-kata seperti ini sangat sering kita dengar, namun hasil dari implementasinya yang tidak bisa kita nikmati, karena memang keberadaan rakyat itu dalam negara ini hanya sebagai pelengkap penderita saja, diperlukan keberadaannya disaat dibutuhkan, namun tidak dicukupkan kebutuhannya saat rakyat memerlukannya.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Semoga saja kata<b> “Demi Rakyat”</b> ini bukan hanya ucapan jualan pemerintah untuk mengambil hati rakyat dalam rangka pemenangan pemilu dimasa datang, setelah pemilu rakyat kembali dilupakan.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Foto illustrasi : Kompasiana.com</div>
<br class="Apple-interchange-newline" />aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-16594718661833643152011-09-30T18:51:00.000-07:002011-09-30T18:53:02.107-07:00Presiden SBY Semakin Absurd..<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/09/13171776471042487576.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/09/13171776471042487576.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Membaca komentar di twitter itu kadang-kadang bisa bikin kita ketawa sendiri, bahkan kadang bisa terpancing secara emosi. Bayangkan saja dengan hanya 140 character bisa menyampaikan sesuatu dengan jelas, simak saja sebuah komentar yang saya kutif ini :<br />
<strong><em><br /></em></strong><br />
<strong><em>“Presiden perintahkan menteri BKPM u/ mengaransemen lagunya, panggil para jenderal buat bahas nanam pohon, kayaknya dah mulai absurd.”</em></strong><br />
<br />
Kata-kata ini merupakan ringkasan pengamatannya si penulisnya terhadap pemberitaan media tentunya, karena memang ada beberapa media yang memberitakan kalau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan mendapat tugas dari Presiden SBY untuk mengaransemen lagu yang baru diciptakan SBY, lagu ini akan dinyanyikan di Pembuakaan Sea Games nanti, seperti yang diakuinya pada media :<br />
<em><br /></em><br />
<em>“Ya, saya sedang mengerjakan aransemennya. Sudah jadi, dan sudah diperdengarkan kepada Presiden, akan tetapi masih akan saya sempurnakan lagi,” tandas Gita kepada Kompas di Jakarta, akhir pekan lalu juga. Menurut Gita, lagu itu akan dibawakan oleh sebuah orkestra. “Saya ingin seperti lagunya David Foster, Winter Game,”(Kompas.com)</em><br />
<br />
Bisa dibayangkan seorang Kepala BKPM, Pejabat Negara yang digaji Negara, tapi tugasnya melayani SBY yang sebagai Pencipta lagu, mengerjakan pekerjaan yang bukan merupakan tugas negara. Inilah yang dimaksud dengan Absurd oleh sipenulis sepertinya, karena tugas menteri tersebut tidaklah sesuai dengan Job yang sebenarnya. Efektifkah tugas menteri tersebut ?<br />
<br />
Lalu tentang para Jenderal yang di kumpulakan SBY hari ini (26/9/2011) secara mendadak, yang sempat menjadi pemberitaan media, sehingga banyak pengamat yang berspekulasi, kok tiba-tiba Presiden SBY mengumpulkan para Jenderalnya secara mendadak, tapi ternyata berita selanjutnya dikabarkan para jenderal tersebut dikumpulkan hanya untuk membahas menanam pohon. Aneh kan ? Ya memang aneh dan rada Absurd, tapi ya mau diapakan, namanya juga presiden, apa pun bisa dilakukan, atau juga media yang kurang bisa menangkap maksud dari kata “Menanam Pohon” ini, maklum saja itukan pertemuan para jenderal, bisa saja itu hanya merupakan ungkapan yang sangat simbolik.<br />
<strong><br /></strong><br />
<strong>Jadi wajar saja kalau banyak yang tidak efektif dalam penyelenggaraan Pemerintahan, karena banyak pejabat negara melakukan tugas yang tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang sebenarnya. Ya semoga saja tidak ada Menteri yang ikut mengerjakan pekerjaan Rumah Tangga Presiden.</strong>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-34138477766198031712011-09-30T18:17:00.000-07:002012-02-05T08:26:01.835-08:00Skenario Politik Dibalik Peristiwa G 30 S PKI<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/09/131733066287930132.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/09/131733066287930132.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan G 30 S PKI, sebuah isu yang diciptakan dengan memanfaatkan momentum Gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang memang cukup dominan saat itu, begitu seram kedengarannya karena secara politis gerakan ini diciptakan memang untuk menakuti masyarakat agar menganggap PKI itu berbahaya dan musuh masyarakat, juga doktrinnya Partai Komunis Indonesia (PKI) itu Partai terlarang, sehingga pada saat itu banyak masyarakat yang tidak berdosapun terfitnah sebagai penganut Partai terlarang tersebut.<br />
<br />
Doktrin ini dihembuskan sampai Rezim Orde Baru berkuasa, siapapun yang tidak termasuk dalam Gerbong Orde Baru maka kalau salah faham akan di Cap sebagai anggota organisasi terlarang, ini bagian dari trik politik untuk memperkuat kekuasaan, kalaulah dikatakan Fitnah itu Dosa maka betapa banyak dosa orang-orang Rezim Orde Baru tersebut, karena begitu banyak rakyat yang tidak berdosa menjadi korban fitnah sebagai PKI. Untuk kepentingan Politik hal seperti itu dianggap sesuatu yang biasa, yang penting tujuan yang diinginkan tercapai.<br />
<br />
Momentum Gerakan 30 September ini pula merupakan sebuah gerakan penumpasan PKI, jika ada yang ditumpas habis maka tentunya ada yang menjadi Pahlawan Penumpasnya, gerakan ini merupakan gerkan politik yang sangat terencana secara sistematis, namun sejarah tidak bisa mencatat sebagaimana mestinya, bagi penguasa sejarah bisa diciptakan sesuai dengan kehendaknya, banyak sejarah yang diajarkan tidak mengikuti kebenarannya, karena semua yang ada dikuasai penguasa, bertentangan dengan penguasa maka akan di cap anggota PKI, hal inilah yang membuat rakyat tak lagi berani buka suara.<br />
<br />
Namun uraian diatas hanyalah sebagian cukilan kecil dari penelitian, riset dan kajian yang telah banyak dilakukan untuk mengurai skenario peristiwa 30 September1965. Beberapa hasil dan teori bahkan telah diuraikan dalam buku-buku dapat dibagi dalam 6 teori yaitu :<br />
<br />
1. Skenario yang disetujui oleh pemerintah orde baru bahwa pelaku utama G 30 S adalah PKI dan Biro Khusus, dengan memperalat unsur ABRI untuk merebut kekuasaan dan menciptakan masyarakat komunis di Indonesia.<br />
2. Skenario kedua yakni G 30 S merupakan persoalan internal AD, yang merupakan kudeta yang dirancang mantan presiden, Soeharto<br />
3. Sedangkan untuk skenario ketiga bahwa CIA-lah yang bertanggungjawab dengan menggunakan koneksi di kalangan AD bertujuan menggulingkan Soekarno dan mencegah Indonesia menjadi basis komunisme<br />
4. Keempat, merupakan skenario yang dibuat oleh Inggris dan Amerika bertujuan menggulingkan Soekarno<br />
5. Merupakan skenario yang paling kontroversial dengan menempatkan Soekarno sebagai dalang dari G 30 S untuk melenyapkan pemimpin oposisi dari kalangan AD<br />
6. Teori chaos, gabungan dari nekolim, pemimpin PKI yang keblinger dan oknum ABRI yang tidak benar<br />
<br />
Teori atau skenario apapun yang dijalankan saat itu oleh pihak-pihak yang masih dianggap misterius, dikarenakan belum adanya kesepakatan untuk menunjuk satu pihak yang bertanggungjawab dalam peristiwa 1965, peristiwa tersebut telah menorehkan luka yang sangat dalam bagi sebagian besar warga Indonesia. Sekitar 500.000 jiwa telah menjadi korban, tewas dibunuh hanya karena diduga menjadi kader, simpatisan atau anggota PKI. Tragedi ini juga telah mengakibatkan penderitaan bagi 700.000 orang rakyat Indonesia termasuk keluarganya.<br />
<br />
Pada catatan sejarah yang ada, banyak para Jenderal yang mati karena kekejaman PKI, seperti itulah sejarah yang tertulis, tapi seperti apakah kebenaran sejarah sesungguhnya ? Hal inilah yang sangat susah untuk diungkap tapi sejarah tetaplah sesuatu realita yang cepat atau lambat akan tetap terungkap.<br />
<br />
Sumber tulisan dikutif dari berbagai sumber buku maupun media online yang berupa catatan sejarah G 30 S PKI<br />
<div>
<br /></div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-32813031645481978772011-09-26T20:29:00.000-07:002011-09-26T20:29:18.122-07:00SBY is The GodFather ?<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/07/130983090882888070_300x225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/07/130983090882888070_300x225.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
“SBY is The God Father”<br />Oleh: Ajinatha<br />
<br />
Dalam tatanan kenegaraan, SBY adalah Presiden dan seorang Kepala Negara, tapi dalam angle yang lain kita bisa melihat SBY sebagai God Father. Bagaimana tidak kita bisa katakan demikian, karena berbagai kasus hukum yang terjadi di negara ini tidak satupun yang bisa di ungkapkan pemerintahannya, seakan-akan kita bisa katakan bahwa beliaulah God Father dari sindikat semua kejahatan hukum yang terjadi di Republik ini, itu kalau kita lihat dari angle sindikasi tindak pidana kejahatan korupsi.<br />
<br />
Memang SBY tidak terlihat secara langsung melindungi pelaku tindak pidana korupsi, tapi dengan sulitnya upaya pengungkapan dan penyelidikan kasus tersebut sangat terkesan dilindungi dan dihalang-halangi dengan berbagai cara, mulai dari melemahkan fungsi aparat hukum sampai dengan melemahkan fungsi hukum itu sendiri, sehingga hukum betul-betul tidak mampu lagi untuk di tegakkan, maka dengan demikian tindak kejahatan pidana korupsi ini semakin merajalela dan koruptornyapun bisa semena-mena mempermainkan hukum. Sebagai kepala Negara kenapa SBY tidak mampu bertindak tegas dalam menangkap para koruptor yang sudah jelas-jelas mencoreng muka pemerintahannya.<br />
<br />
Jadi jangan salahkan pandangan miring masyarakat terhadap SBY, kalau SBY tidak mampu menindak tegas para pelaku tindak kejahatan pidana korupsi, dan juga jangan salahkan masyarakat jika di katakan SBY adalah merupakan bagian dari sindikasi kejahatan itu sendiri. Bukankah memang demikian modus operandi dari sindikat mafia berbagai kejahatan hukum yang terjadi di seluruh dunia.<br />
<br />
Untuk menangkap Nazaruddin dan Nunun Nurbaeti saja pemerintahan SBY tidak bisa, apakah ini memang tidak bisa atau memang tidak ada keinginan untuk menangkap mereka berdua tersebut, kenapa tidak bisa dan kenapa pula tidak ada keinginan untuk menangkap mereka berdua, atau memang benar SBY adalah God Father dari mereka-mereka pelaku tindak pidana korupsi tersebut ? Pertanyaan seperti inilah yang meracuni pikiran masyarakat, masyarakat juga tidak bisa disalahkan jika berpikir demikian, karena pemerintahan SBY sendiri tidak mampu membuktikan kalau bisa menangkap para koruptor dan menegakkan hukum dengan sebenar-benarnya.<br />
<br />
Jakarta, 5 Juli 2011<br />
aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-27044303076344975792011-09-26T20:01:00.000-07:002011-09-26T20:01:05.582-07:00Sandiaga S.Uno, Sosok Pemimpin Masa Depan Indonesia<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://us.media.vivanews.com/images/2009/03/12/67304_sandiaga_salahuddin_uno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://us.media.vivanews.com/images/2009/03/12/67304_sandiaga_salahuddin_uno.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Pria yang bernama lengkap <strong>Sandiaga Salahuddin Uno</strong> ini mungkin adalah tipikal sosok pria masa kini yang digandrungi banyak kaum perempuan. Ia muda, very handsome, kaya raya dan rendah hati. Sosok Sandi memang merupakan salah satu fenomena dalam jagat bisnis di tanah air.<br />
<br />
Dalam usianya yang masih terbilang muda, 42 tahun, ia telah dinobatkan oleh majalah internasional Forbes, sebagai orang kaya nomer 29 di Indonesia. Total kekayaannya sekitar Rp 800 milyar (wooow).<br />
Melalui perusahaannya yang bergerak di bidang investasi, yakni Saratoga Capital, anak Mien Uno ini telah meneguhkan dirinya sebagai anak muda cemerlang dengan visi bisnis yang maknyus.<br />
<br />
<strong><img alt="" class="alignleft" height="362" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/photos-ak-snc1/v5121/167/44/92828041744/n92828041744_3361944_7408066.jpg" style="display: inline; float: left; margin-bottom: 2px; margin-left: 0px; margin-right: 7px; margin-top: 0px; max-width: 100%; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="google images" width="311" />Riwayat Karir</strong><br />
Tahun 2008 ia dinobatkan menjadi ”Entrepreneur of The Year” dari Enterprise Asia untuk predikat pengusaha terbaik. Pencapaian itu adalah buah dari pergulatan panjang. Namun, pria yang akrab disapa Sandi itu menyebut dirinya sebagai ”pengusaha kecelakaan”. Itu karena kiprahnya di dunia usaha dimulai tatkala kondisi karier dan keuangannya sedang terpuruk pada 1998.<br />
Pria lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cumlaude itu mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Tahun 1991 ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif 4,00. Kariernya terus melesat. Pada tahun 1994 ia bergabung dengan MP Holding Limited Group sebagai investment manager. Pada 1995 ia hijrah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan. Namun, kariernya itu tak berlangsung lama. Krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Semua tabungan hasil jerih payahnya yang diinvestasikan ke pasar modal juga turut kandas akibat ambruknya bursa saham global.<br />
<strong><br /></strong><br />
<strong>Sisi Religius</strong><br />
<br />
Dalam tulisan ini, saya akan mencoba mengenal lebih dekat dengan Sandi. Didalamnya saya mau menelisik dua pelajaran bisnis yang barangkali bisa kita petik. Sejatinya, yang juga membuat banyak orang tertegun, adalah sikap rendah hati dan kehidupan religius Sandi yang amat kental. Ia dikenal sebagai pria yang melakoni ritual puasa sunnah Daud (puasa setiap dua hari sekali, sepanjang tahun). Orang yang kaya raya ini ternyata begitu akrab dengan dunia ukhrowi (dunia akherat). Subhanallah.<br />
Ia juga tak pernah berhenti sholat sunnah Dhuha setiap pagi. Dalam sebuah perbincangan informal, Sandi memberikan pengakuan seperti ini :<br />
<strong><em><br /></em></strong><br />
<strong><em>“Jadi begini, ibadah itu kalo sudah rutin kita lakukan bukan lagi menjadi sebuah kewajiban tapi menjadi sebuah kebutuhan. Jadi kalo aku gak sholat dhuha sekali aja, tiba-tiba ada sesuatu yang hilang, aneh rasanya. Walaupun itu sunnah jadi terasa wajib. Dan aku ngerasain sekali hikmahnya, sudah 7-8 tahun ini rutin aku lakukan, rejeki itu seperti gak aku cari, semua datang sendiri seperti rezeki itu kpd saya.”</em></strong><br />
<br />
Kalau kalimat diatas diucapkan seorang Ustadz, kita biasa mendengarnya. Namun kalau yang bilang adalah anak muda dengan kekayaan 800 milyar, hmmm…That is the power of IBADAH..<br />
<em><br /></em><br />
<em>Mungkin inilah salah satu sosok Pemimpin Muda yang bisa diharapkan untuk memimpin Indonesia dimasa depan, hanya saja calon pemimpin seperti ini sangat sulit untuk muncul kepermukaan,bahkan kadang kala sudah diserang dengan berbagai fitnah, agar sosok seperti ini tidak tampil kepermukaan. Masih banyak sosok pemimpin muda yang sangat bisa diharapkan dimasa depan, hanya saja sayangnya kondisi politik saat ini tidak memnginginkan mereka tampil kepermukaan.</em><br />
<br />
Sumber tulisan di kutif dari berbagai situs online dan refernsi teman-teman lewat BBM<br />
Gambar Illustrasi : By Google Images<br />
<div>
<br /></div>
aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-40822962528011866602011-09-22T17:18:00.000-07:002011-09-22T17:20:18.585-07:00Negara Hukum dan Penguasa Hukum<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', 'Bitstream Charter', Times, serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://matanews.com/wp-content/uploads/Karikatur-11111-Negara-MAFIA-Hukum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="http://matanews.com/wp-content/uploads/Karikatur-11111-Negara-MAFIA-Hukum.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<b><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">P</span>enegakan hukum masih sangat tergantung kepada siapa yang berkuasa, dan bagaimana kepentingan penguasa. Jadi hukum belum berada pada tempat yang seharusnya dan bahkan belum berdiri dengan semestinya, karena hukum adalah kekuasaan itu sendiri, menjadi penguasa adalah juga berkuasa atas hukum. Omong kosong kalau seorang penguasa tidak intervensi terhadap proses hukum.</i></b><br />
<br />
Jelas ada intervensi penguasa dalam mengatur hukuk yang berlaku, ada aparat penegak hukum yang ingin menegakkan hukum, justeru disingkirkan dari tempatnya, pemerintah/penguasa lebih senang menempatkan aparat hukum yang bisa dikendalikan sesuai dengan kepentingannya.<br />
<br />
Untuk apa adanya keterbukaan kalau semua yang terlihat hanya sebuah rekayasa dan pembohongan, prilaku ini sama halnya dengan membohongi rakyat lalu mentertawakannya. Untuk apa setiap persidangan diliput oleh media, kalau semua proses hukumnya adalah hasil rekayasa, sehingga masyarakat bertanya-tanya seakan-akan penegak hukum tak berdaya melawan kehendak penguasa.<br />
<br />
Pengendalian proses hukum oleh penguasa jelas sangat terlihat dan terbaca, karena sekalipun masyarakat terus bodoh, namun tidak lantas masyarakat menjadi bodoh, masyarakat justeru tambah pintar karena terlalu sering di bodohi oleh penguasa/pemerintah. Kondisi seperti ini hanya menciptakan Bom Waktu, kalau tidak cepat disadari oleh penguasa, cepat atau lambat akan meledak pada saatnya.<br />
<br />
Berbagai kasus hukum terus menggantung, dan kasus-kasus ini akan menjadi timbunan sampah hukum yang nantinya akan menyebarkan aroma busuk, karena tidak ada keburukan yang bisa disembunyikan, dan tidak ada sesuatu yang busuk bisa disimpan, cepat atau lambat akan tercium juga semuanya. Hanya keinginan yang kuat dan sungguh-sungguh bisa memperbaiki semua ini, bukan sekedar basa-basi untuk kepentingan pencitraan.<br />
<br />
<em><strong>“Sepandai-pandai menyimpan bangkai, lama-lama akan tercium juga. Siapa yang menebar angin, maka dia akan menuai badai”</strong></em><br />
<em><strong><br /></strong></em><br />
Jakarta, 22 September 2011<br />
illustrasi by:google imageaji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-42412567539206288642011-09-21T16:41:00.000-07:002011-09-21T17:00:25.790-07:00Polri Bekerja Untuk Negara Atau Penguasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i.poskota.co.id/uploads/2010/11/polri2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="http://i.poskota.co.id/uploads/2010/11/polri2.jpg" width="491" /></a></div>
<br />
<br />
Polisi Republik Indonesia (Polri), kalau ini merupakan lebel kepolisian Indonesia, maka polisi itu bekerja untuk Negara dan Rakyat Indonesia, bukan bekerja untuk Pemerintah Yang Berkuasa atau Penguasa. Inilah yang harus dipahami dengan benar oleh kepolisian Indonesia, tidak seperti sekarang ini, polisi lebih banyak bekerja untuk kepentingan Penguasa, Polri tunduk pada Presiden dalam pelaksanaan tugasnya itu memang seharusnya, tapi tidak berarti polisi juga ikut tunduk pada partai politiknya Presiden.<br />
<br />
Kerancuan inilah yang harus diluruskan, kalau Presiden dari partai Politik, tidak berarti Partainya pun berkuasa layaknya Presiden, sehingga aparatur pemerintah pun tunduk dengan para petinggi partainya. Lihat saja ketika Polri harus memeriksa Anas Urbaningrum, Polri sampai harus menemui Anas di tempat dimana Anas sedang berada.<br />
<br />
Dalam kasus pemalsuan Surat Keputusan (SK) MK yang juga melibatkan Petinggi Partai Demokrat, Andi Nurpati, Polri tidak berani melakukan pemeriksaan sampai ketahap siapa pelaku utama dari pemalsuan surat MK tersebut, Status tersangka baru dijatuhkan kepada pihak MK, yakni Zainal Arifin Hoesein dan Masyhuri Hasan. Dalam hal ini Polri dianggap tidak berani menetapkan tersangka utama, namun hanya sebatas menindak tersangka di level dasar.<br />
<br />
Apakah karena kasus ini menyangkut Petinggi Partai Demokrat makanya polisi tidak bisa bertindak profesional sesuai dengan tugas dan kewajiban sebagai penegak hukum. Mana profesionalisme Polisi Republik Indonesia, apakah Polri bekerja untuk “Republik Demokrat,” sementara yang membayar mereka adalah Pemerintah Republik Indonesia.
Seperti juga yang dikatakan Politisi Partai Hanura, Akbar Faisal:<br />
<br />
<b><i>“Polisi tahu apa yang harus dilakukan, cuma tidak mau melakukan. Kan sudah jelas hasil panja pemilu,”</i></b> ujar anggota komisi II DPR, usai menghadiri peluncuran buku ‘Testimoni Antasari Azhar untuk Hukum dan Keadilan’ di Aula Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2011).(Okezone.com)<br />
<br />
Kalau Polri saja tidak bisa bersikap profesional dan Proporsional dalam melaksanakan tugasnya, bagaimana masyarakat bisa percaya dengan kinerja Polri dalam menegakkan hukum, bagaimana mungkin Polisi bisa dihargai masyarakat Indonesia, seharusnya Polri tidak melihat siapa dan dari partai mana sesorang yang terlibat, karena dimuka hukum semua masyarakat Indonesia haknya sama.<br />
<br />
Semua masyarakat sudah tahu kalau Andi Nurpati jelas terkait dalam kasus surat palsu MK, dan sudah pernah di Publish di Media, jadi Polri tidak perlu takut memprosesnya, apakah Polri Takut sama Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, atau memang sudah menerima pesan dari Partai Demokrat ? Inilah yang menjadi pertanyaan kita semua.<br />
<br />
<i> Sumber Tulisan :
http://m.okezone.com/read/2011/09/15/339/503251</i>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-5519042762747115102011-09-21T16:38:00.000-07:002011-09-21T16:57:25.910-07:00Reshuffle Kabinet, Sea Games dan Lemahnya SBY<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/14/1532248620X310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/14/1532248620X310.jpg" width="620" /></a></div>
<br />
<br />
Adakah kaitannya menggantung isu reshuffle dengan kesiapan pembangunan fasilitas Sea Games yang belum tuntas ? Kalau dibilang pengalihan isu kasus Suap Wisma Atlet Sea Games yang semakin mengerucut keatas terlalu klasik. Belum siapnya fasilitas dan sarana Sea Games jelas sangat terkait dengan kasus suap Wisma Atlet Sea Games, karena sampai saat ini dana operasional untuk kebutuhan Sea Games belum di gelontorkan Pemerintah, seperti yang diberitakan Metro Tv pagi ini.<br />
<br />
Pintarnya Pemerintahan SBY ini hanyalah sebatas memainkan isu yang berkembang, memenejnya dan menggantungkan isu hanya demi mempertahankan pencitraan, lebih dari itu tidak ada istimewanya pemerintahan SBY, semakin rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahan SBY bisa dilihat dari keseharian, tanpa disurvey pun kelemahan-kelemahan itu sudah sangat terlihat, apa lagi banyaknya kasus suap yang terjadi di kementerian Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, semakin mencoreng muka Pemerintahan dibawah kepemimpinan SBY.<br />
<br />
Buruknya kinerja sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Bersatu, adalah sebuah pertanda buruknya kepemimpinan SBY, suka tidak suka SBY harus menerima kenyataan yang dihadapinya. Keburukan-keburukan yang sedang dihadapi pemerintahan SBY tidak bisa ditutupi dengan menciptakan pencitraan-pencitraan, seperti perombakan kabinet dan lain sebagainya. Lemahnya penegakan hukum dan terbukanya berbagai skandal konspirasi Eksekutif, Legislatif dan lembaga Yudikatif dalam penyelenggaraan negara, sehingga terkuaknya berbagai kasus suap dan juga korupsi secara berjamaah, yang dilakukan secara sistematis dan terencana, adalah bentuk dari kegagalan seorang pemimpin dalam melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pemerintahannya.<br />
<br />
Seperti yang dikatakan Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan bahwa masalah pertama adalah isu korupsi di dua kementerian, yakni Kementerian Pemuda dan Olaraga serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kasus itu kini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Isu korupsi di dua kementerian itu, kata Adjie, memberikan daya rusak paling besar bagi kabinet. Hal ini disebabkan Presiden kerap mendengungkan memimpin sendiri perang terhadap korupsi.<br />
<br />
<b>“Ternyata korupsi terjadi di ‘rumahnya’ sendiri. Satu dari kementerian itu justru dipimpin oleh tokoh dari partainya sendiri, bahkan pernah menjadi juru bicaranya sendiri (Andi Mallarangeng),” </b>kata Adjie saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI, Minggu (18/9/2011).(Kompas.com)<br />
<br />
Selain kasus korupsi tersebut diatas, ketidak siapan pelaksanaan Sea Games juga akan menjadi ancaman terburuk bagi pemerintahan SBY, kalau sampai benar terjadi beberapa fasilitas dan prasarana Sea Games tidak mencapai target, maka semakin tercorenglah muka Pemerintahan SBY dan itulah efek dari maraknya korupsi di Pemerintahannya yang menjadi sorotan publik.<br />
<br />
Tidak ada jalan lain bagi SBY, SBY harus sungguh memperbaiki citra pemerintahannya, dan itu tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar pencitraan, merombak kabinet tidak sekedar mengganti menteri atau mengubah posisi menteri, tapi lebih dari itu.<br />
<br />
Menuntaskan semua kasus hukum yang masih menggantung juga harus menjadi prioritas Pemerintahan SBY, kalau itu tidak dilakukan maka sampai masa akhir jabatannya, maka Pemerintahan SBY akan menerima cap sebagai Pemerintahan terburuk sepanjang Republik ini ada.<br />
<br />
Sebagian tulisan dikutip dari Kompas.com.<br />
foto:Kompas.com
aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-76033989618065184802011-09-21T16:33:00.000-07:002011-09-21T16:53:37.787-07:00SBY Terpasung Konflik Kepentingan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/02/1830495620X310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="310" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/02/1830495620X310.jpg" width="600" /></a></div>
<br />
<i><b>Sebuah Pemerintahan yang meraih kemenangan secara mutlak dan mendapat dukungan lebih dari 50 persen pemilih seharusnya bisa berjalan dengan baik, karena mendapat dukungan penuh dari rakyatnya tapi pada kenyataannya sangat berbeda, Pemerintahan SBY terkesan kurang percaya diri dalam proses perjalanannya. </b></i><br />
<br />
Duet SBY-Boediono terkesan tidak solid, berbeda ketika SBY berduet dengan JK.
Apalagi di Parlemen mendapat dukungan dari partai koalisi yang semestinya dapat memperkuat penerapan kebijakan yang Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu, masalah yang terlihat saat ini adalah Arah kebijakan yang diterapkan tidaklah berpihak kepada kepentingan rakyat, konflik internal dalam koalisi sangat mempengaruhi kebijakan, banyaknya konflik kepentingan antar Partai Koalisi masing-masing merasa mempunyai posisi tawar yang kuat, pada akhirnya mengabaikan kepentingan Rakyat.<br />
<br />
Diluar Parlemen rakyat terus menghujat kinerja anggota DPR yang tidak punya kepedulian pada kepentingan rakyat, Pemerintah juga demikian, akhirnya Rakyat melalui lembaga-lembaga independen terus melakukan penekanan baik terhadap Presiden maupun pada DPR, kurang cepat tanggapnya terhadap keadaan yang sedang dihadapi rakyat tidak bisa dianggap sepele, ini bagaikan Bom Waktu yang kapan saja akan meledak asal ada pemicunya.<br />
<br />
Semakin banyak tekanan dari rakyat Pemerintah semakin Limbung dan selalu salah langkah dalam menentukan arah kebijakan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan selalu tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan rakyat, DPR sebagai lembaga sosial kontrol bagi Perintah masih tidak berjalan sesuai dengan semestinya, banyak kasus yang tidak di akomodir oleh DPR, anggota DPR masih terus memikirkan kepentingan Partai bukanlah melaksanakan amanat Rakyat.<br />
<br />
Kasus suap dan korupsi yang melibatkan jajarannya di kabinet membuat SBY semakin terperangkap dalam berbagai konflik kepentingan, sehingga semua hal ini mencoreng muka pemerintahan SBY. Kalau pada akhirnya SBY mengambil langkah untuk melakukan Reshuffle Kabinet, itu adalah upaya untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang sudah semakin menipis pada pemerintahannya, dan ini bagian dari “Pencitraan.”<br />
<br />
Seperti yang dikatakan Staf Khusus Presiden SBY, Daniel Sparingga :<br />
<br />
<b>“Pertimbangan utamanya (reshuffle) bukan menjaga perasaan parpol, tetapi menjaga perasaan rakyat,” </b>kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga melalui pesan singkat kepada para wartawan, Senin (19/9/2011).(Kompas.com)<br />
<br />
Ketidak tegasan Presiden dalam menyikapi kasus-kasus besar yang terjadi akhir-akhir ini sangatlah menurunkan kredibilitas Pemerintahannya, seakan-akan Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan, bagi rakyat Pemerintah Limbung mengahadapi situasi saat ini dan tidak tahu mau berbuat apa, situasi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena akan membuat tekanan arus bawah semakin menguat dan Pemerintah menjadi labil, ini bukanlah sesuatu yang diharapkan.<br />
<br />
Bagi Rakyat bukan karena SBY pemimpinnya situasi dan kondisi saat ini kurang baik, sebetulnya siapapun Pemimpinnya asalkan rakyat bisa hidup sejahtera karena kebijakan Pemerintah, bukan semakin sengsara karena kebijakannya.<br />
<br />
Salam-Ajinatha<br />
foto: Kompas.com
aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-54041187487295652122011-07-10T20:45:00.000-07:002011-07-10T20:49:58.628-07:00Untuk Siapa Intelijen kita Bekerja<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/07/13100432461538182397.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 640px; height: 320px;" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/07/13100432461538182397.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><br /><p><br /></p><p>Tulisan ini Headlines di Kompasiana<br /></p><p>Perintah SBY selalu telat satu langkah, perintah penangkapan Nazaruddin di Singapura dari SBY ternyata di keluarkan, setelah Nazaruddin hengkang dari Singapura, apakah benar SBY tidak tahu sebelumnya kalau Nazaruddin sudah tidak lagi berada di singapura. Kalau memang benar demikian itu artinya tugas intelijen tidaklah efektif, seharusnya intelijen mampu memantau keberadaan Nazaruddin. Kemungkinan lain, SBY sudah tahu dari intelijen kalau Nazaruddin tidak lagi di singapura, dan itu artinya perintah penangkapan tersebut hanyalah basa-basi SBY untuk pencitraannya.</p> <p> Nah kalau sudah demikian untuk siapa sebetulnya intelijen bekerja, untuk negarakah atau hanya untuk SBY semata. Agak kurang masuk akal kalau intelijen tidak mampu mengungkapkan keberadaan Nazaruddin. Bukankah intelijen bisa bekerjasama dengan jaringan Interpol untuk melacak keberadaan Nazaruddin, kenapa terasa sangat sulit mengusut keberadaan seorang yang hanya sekaliber Nazaruddin, ada apa sesungguhnya dibalik kasus ini, apa yang disembunyikan dari persembunyian Nazaruddin ini.</p> <p> Inilah yang menjadi pertanyaan masyarakat, dan pertanyaan ini pulalah yang semakin meruntuhkan kredibilitas SBY sebagai kepala negara dan Panglima tertinggi di Republik ini.<br />Seperti yang dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, “Pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk memulangkan Nazaruddin, jika pemerintah gagal memulangkan Nazaruddin, sudah pasti kepercayaan masyarakat akan terus terkikis”(Kompas.com)</p> <p> Bisa jadi pilihannya memang sulit, pulangpun Nazaruddin dampaknya sama buruknya dengan jika dia tidak pulang, atau mungkin juga kalau sampai Nazaruddin pulang, dampaknya lebih buruk bagi SBY dan Partai Demokrat, maka pada akhirnya Nazaruddin di hilangkan menjadi pilihannya. Banyak pengamatan mengatakan, kalau SBY berkinginan Nazaruddin pulang, itu hal yang mudah untuk dilakukannya. Sebagai penguasa tertinggi di republik ini, satu telunjuk SBY bisa digunakannya untuk apa saja, apa lagi hanya menangkap koruptor sekaliber Nazaruddin, untuk perintah membui Antasari saja begitu mudah dilakukannya.</p> <p> Kembali ke soal kinerja intelijen, ray juga mempertanyakannya,<br />“Pemerintah kita harus punya malu karena bagaimana tiba-tiba kemenlu Singapura mengatakan yang bersangkutan sudah tidak ada di Singapura. Apa kerja intelijen kita, bagaimana bisa dia tidak bisa melacak, padahal Presiden bilang buru, tetapi tidak ada klarifikasi, inilah yang harus dibenahi agar bisa memukangkan Nazaruddin itu” (Kompas.com)</p> <p> Jadi, apa kerja intelijen kita, untuk siapa intelijen kita bekerja, untuk negarakah, untuk penguasa kah?<br />Semua terpulang pada mental atitude aparata intelijen itu sendiri.</p> <p> Jakarta, 7 Juli 2011</p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-77373741567666374742011-06-25T16:22:00.000-07:002012-04-08T08:12:38.610-07:00Masjid Al Madinah Al Munawwarah Yang Indah<a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRtGxwnNdFZ2FAr_F4GxVctDW9Jfhw-QVmRT_63NbhOXN2hg_JfMQ&t=1"><img alt="" border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRtGxwnNdFZ2FAr_F4GxVctDW9Jfhw-QVmRT_63NbhOXN2hg_JfMQ&t=1" style="cursor: pointer; display: block; height: 290px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 463px;" /></a><br />
<br />
Mengunjungi dan sholat di Mesjid Al Madinah Al Munawwarah adalah sesuatu yang sangat mengasyikkan. Masjid yang dibangun Rasulullah SAW bersama para sahabat dan kaum Muslimin di tengah kota Madinah. Pembangunannya dimulai pada Rabi'ul Awal tahun 1 Hijriyah (September 662 M) segera setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah.<br />
<br />
Pada awalnya, masjid ini sangat kecil, yaitu hanya seluas 1.050 meter persegi. Tiang-tiang dan atap dibuat dari batang kurna. Sedangkan penerangannya dari pelepah kurma yang dibakar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-7Ow3vAy74jE/T4Gp994OI2I/AAAAAAAAAJM/YcmVFFcE5OM/s1600/IMG-20110621-00084.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-7Ow3vAy74jE/T4Gp994OI2I/AAAAAAAAAJM/YcmVFFcE5OM/s320/IMG-20110621-00084.jpg" width="240" /></a></div>
Pada tahun 1985 M, pembangunan Masjid Nabawi ini sempat tertunda. Kemudian diteruskan pembangunannya seluas 82.000 meter persegi, yang mengitari dan menyatu dengan bangunan masjid yang sudah ada. Dengan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi menjadi kira-kira 98.000 meter persegi, yang dapat menampung 167.000 jamaah. Dan lantai atas yang luasnya 67 meter persegi dapat menampung sebanyak 90.000 jamaah.<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Seperti diketahui, menurut torehan sejarah Islam, masjid yang pertama kali dibangun di Kota Madinah, Arab Saudi ini ketika pertama kali berdiri hanya memiliki luas sekitar 4.200 hasta. Masjid yang pembangunannya dimulai pada Rabi' Al-Awwal 1 H/September 622 M ini didirikan di atas lahan yang dibeli dari dua anak yatim, Sahl dan Suhail. Pada 7 H/628-629 M, Nabi Muhammad Saw. memperluas masjid ini menjadi 10.000 hasta. Perluasan selanjutnya pada 17 H/638 M, yang dilakukan Khalifah ‘Umar bin Al-Khaththab, membuat masjid ini menjadi seluas 11.400 hasta. Pada 29 H/649 M masjid ini kembali diperluas untuk keempat kalinya oleh Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan. Sehingga, luas masjid ini mendapat tambahan 496 meter persegi. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-FwZmSybaIgw/T4GqT1sEYrI/AAAAAAAAAJU/u5zA1oW9-5I/s1600/IMG-20110621-00088.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-FwZmSybaIgw/T4GqT1sEYrI/AAAAAAAAAJU/u5zA1oW9-5I/s320/IMG-20110621-00088.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Di tahun-tahun 88-91 H/706-709 M Al-Walid bin ‘Abdul Malik, penguasa ke-6 Dinasti Umawiyyah di Damaskus, Suriah memerintahkan perluasan dan pemugaran masjid ini, di bawah pengawasan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, Gubernur Madinah kala itu. Pada masa inilah masjid ini mulai dihiasi dengan mosaik, pualam, dan emas. Kemudian pada 160 H/778 M, di masa pemerintahan Al-Mahdi, penguasa ke-3 Dinasti ‘Abbasiyyah di Irak, sayap utara masjid ini mengalami perluasan sampai 2.450 meter persegi. Untuk perluasan ini terpaksa dilakukan penggusuran sejumlah rumah para sahabat Nabi Saw. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Akibat musibah kebakaran yang menimpa masjid ini pada 654 H/1256 M, Sultan Al-Zhahir Baibars I Al-Bunduqdari dari Dinasti Mamluk di Mesir (memerintah antara 659-676 M/1260-1277 M) memerintahkan pemugaran masjid ini. Musibah serupa menimpa dan terjadi lagi pada abad 9 H/15 M. Pemugaran kali ini dilakukan Sultan Al-Asyraf Saifudin Qa‘it Bay, penguasa Mesir dari Dinasti Mamluk Burji (memerintah antara 873-902 H/1468-1496 M). Di samping dipugar, luas masjid ini ditambah 120 meter persegi. Dan, pada 1263 H/1846 M, masjid ini dipugar dan diperluas sebanyak 1293 meter persegi, atas perintah Sultan ‘Abdul Majid I, penguasa ke-32 Dinasti Usmaniyyah di Turki (memerintah antara 1255-1278 H/1839-1861 M).</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-EVjZcjP3954/T4GquggjaoI/AAAAAAAAAJc/XuX7JE7XikQ/s1600/IMG-20110621-00085.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-EVjZcjP3954/T4GquggjaoI/AAAAAAAAAJc/XuX7JE7XikQ/s320/IMG-20110621-00085.jpg" width="240" /></a></div>
<span lang="EN-GB">Penguasa dari keluarga Sa‘ud juga tidak mau ketinggalan dalam ikut memperluas dan memugar masjid ini. Pertama, perluasan dan pemugaran yang dilakukan Raja ‘Abdul ‘Aziz. Selanjutnya, perluasan dan pemugaran yang dilakukan di masa pemerintahan Raja Fahd bin ‘Abdul ‘Aziz, dengan biaya sekitar 7 miliar dolar Amerika Serikat, yang konon kabarnya dibangun oleh keluarga Bin Laden tanpa sepeserpun kerajaan mengeluarkan biaya, sepenuhnya ditanggung oleh Keluarga Bin Laden, sehingga membuat Masjid Nabawi yang kini dilengkapi dengan 10 menara dan 27 kubah yang bisa bergerak membuka dan menutup secara otomatis sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatur sirkulasi udara alami ini menjadi seluas 165.000 meter persegi dengan kapasitas 257.000 jamaah. Dengan kata lain, masjid yang kini memiliki tujuh pintu gerbang utama yang dibuat dengan hiasan kaligrafi yang diukir dari emas di Utara, Timur, dan Barat, di samping dua pintu gerbang di Selatan ini menjadi seluas kota Madinah di zaman Nabi Muhammad Saw. </span><br />
<br />
Apabila masjid dipenuhi jamaah shalat, maka Masjid Nabawi dan halamannya dapat menampung 650.000 jamaah pada musim biasa. Dan lebih satu juta jamaah pada musim haji atau bulan Ramadhan. Halamannya pada saat ini sebanding dengan kota Madinah ketika kehadiran pertama Rasulullah. Di halaman sekeliling mesjid ini terdapat pilar-pilar yang bila siang hari terbuka menjadi payung besar yang menutupi halaman, sehingga terik panas matahari tidaklah lagi teras.<br />
<br />
Shalat di masjid Nabawi ini lebih utama dari 1000 kali shalat di tempat lain. Sabda Nabi: "Shalat di masjidku lebih utama dari 1000 shalat di tempat lainnya, kecuali Masjidil Haram dan shalat di tempat lainnya" (Muttafaq Alaih).<br />
<br />
Sumber tulisan :<br />
<br />
http://arofiusmani.blogspot.com/2009/02/inikah-masjid-nabawi-dan-kota-madinah.htmlaji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-43930495047995722892011-06-12T18:33:00.001-07:002011-06-12T18:34:34.836-07:00Jangan Tinggalkan Indonesia...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_jYEcmOFGfKk/TFU8RnH34oI/AAAAAAAAACk/wwfyIC2jZys/s1600/indonesia.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 443px; height: 354px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_jYEcmOFGfKk/TFU8RnH34oI/AAAAAAAAACk/wwfyIC2jZys/s1600/indonesia.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><p><br /></p><p><br /></p><p>Ada atau tidak pemimpin dinegeri ini, kehidupan akan terus berjalan dan Indonesia tetaplah ada. Sejarah mencatat, persatuan dan kesatuan serta semangat bangsalah yang menghantar ke gerbang kemerdekaan.</p> <p> Ada atau tidaknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kehidupan berbangsa ini tetap terus berjalan, dan rakyat tetap saja bisa hidup tanpa harus ada yang mewakilinya. Untuk apa diwakili kalau wakilnya tidaklah bekerja untuk rakyatnya.</p> <p> Ada atau tidaknya pemerintahan di Republik ini, kehidupan akan tetap berjalan. Untuk apa ada pemerintahan kalau hanya untuk mengatur kehidupan dan kesejahteraan aparatur pemerintahnya saja, sementara rakyat tetap saja hidup dibawah garis kemiskinan.</p> <p> Untuk apa ada negara didirikan kalau bangsa dalam satu negara tersebut tidak punya kecintaan pada negara dan Bangsanya sendiri. Sementara orang-orang asing berpesta pora menikmati kekayaan alam ibu pertiwi, dan bangsanya sendiri sudah kehilangan jati diri.</p> <p> Jangan lepas Indonesia<br />Kalau kita memang cinta Negara dan Bangsa ini.</p> <p> Jangan tinggalkan Indonesia<br />Kalau kita tidak ingin<br />dijajah kembali.<br /></p><p><br /></p><p>Jakarta, 6 Juni 2011</p> <p> Untuk Indonesiaku.</p><p><br /></p><p>Gambar : Google<br /></p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-49165690857949167092011-06-12T18:21:00.000-07:002011-06-12T18:24:57.483-07:00Menafsirkan Ucapan Bersayap SBY<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://rilisindonesia.com/foto/2011/04/sby1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 285px; height: 334px;" src="http://rilisindonesia.com/foto/2011/04/sby1.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div class="isi_artikel"> <p><br /></p><p>Ucapan Presiden SBY kemarin masih mengundang berbagai penafsiran, karena ucapan tersebut di nilai hampir sama dengan ucapan SBY sebelum Pemilu 2004. Saat itu SBY mengatakan kepada Megawati dan Publik, bahwa dia tidak mencalonkan diri sebagai Presiden, tapi pada kenyataannya dia mencalonkan diri sebagai Presiden dan Menang. Dalihnya pada saat itu atas keinginan dan permintaan rakyat Indonesia. Demikian yang dikatakan Politisi Partai Golkar, Bambang Susatyo. Makanya Bambang juga mengatakan :</p> <p> “Jangan terpaku pada kalimat ‘Istri dan anak-anak saya tidak akan mencalonkan diri’ atau ‘Saya tidak mempersiapkan siapa-siapa untuk menjadi capres 2014.’ Yang harus dicermati adalah kalimat bersayapnya, yaitu ‘Siapapun punya hak konstitusional’ dan ‘Biar rakyat yang berbicara pada tahun 2014 mendatang,’” kata Bambang dalam pesan tertulisnya, Jumat, 10 Juni 2011.</p> <p> Memang secara konstitusional siapapun berhak untuk dicalonkan, selama konstituen menghendaki tentunya tidaklah menyalahkan konstitusi. Peluang inilah yang sangat mungkin di manfaatkan SBY, memang bukan SBY secara langsung yang mengajukan, tapi konstituen Partai Demokratlah yang dimanfaatkan. Kalau hal seperti itu yang terjadi, tentu tidak ada yang bisa mengatakan SBY tidak konsisten dengan ucapannya.</p> <p> Dalam politik tidak ada yang tidak bisa terjadi, semua bisa terjadi sesuai dengan kepentingan. Meski SBY membantah keluarganya akan mengikuti pencapresan, namun beberapa waktu lalu, lembaga survei IndoBarometer menempatkan Ibu Ani Yudhoyono sebagai salah satu calon presiden terpopuler untuk Pemilu 2014. Popularitasnya berada di peringkat keenam, di atas Ketua Umum PAN sekaligus Menko Perekonomian Hatta Rajasa.</p> <p> Survey Indobarometer ini sebetulnya sudah merupakan langkah awal untuk mempopulerkan Ani Yudhoyono ke publik, dan ditengarai Indobarometer ini adalah bagian dari Istana, sekalipun dibantah oleh Julian Pasha, juru bicara istana, bahwa Istana tidak mengetahui sama sekali soal survey Indobarometer tersebut.</p> <p> Dikutip dari berbagai sumber di Media Online, Social Media dan lain sebagainya.</p><p><br /></p><p>Foto : Google Image<br /></p> </div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-38249932817441313772011-06-05T06:28:00.001-07:002011-06-05T06:28:57.053-07:00Bung Karno dan Cita-Cita Islam<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2010/12/1292465077916098634.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 343px; height: 480px;" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2010/12/1292465077916098634.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Sebagai seorang yang berasal keturunan Ayah seorang priyayi Jawa dan Ibu dari Hindu bali, tapi pemahaman Bung karno tentang Islam sangatlah kuat, ada yang mengatakan H.O.S Tjokoroaminotolah guru agamanya dan ada juga yang mengatakan K.H. Ahmad Dahlan yang mengajarkan Bung Karno tentang islam, tapi memang tidak banyak orang yang tahu siapa guru sebenarnya. <p> Bung Karno termasuk pemikir islam yang cukup baik pemikirannya, tidak aneh-aneh dan tidak mencampurkan agama dengan yang lainnya, moderat dan tidak liberal, karena beliau tahu persis dasar pijakan islam itu adalah Al qur’an dan Hadist.</p> <p> Pemikirannya tentang Cita-cita Islam sangatlah konfrehensif pada Kuliah Umum di depan civitas Akademika Universitas Indonesia pada tahun 1953, untuk merenungkan kembali sendi-sendi dasaryang menjadi bangunan Republik Indonesia :</p> <p> “Apakah ada Cita-cita Islam ? Marilah aku mulai mengupas dari belakang beberapa soal mengenai Negara nasional dan Cita-cita Islam. Apakah ada Cita-cita Isalam ? Sekali lagi jawab dengan tegas : Ya ada !</p> <p> Islam mempunyai cita-cita. Islam mempunyai macam-macam cita-cita mengenai ketatnegaraan, punya cita-cita mengenai kehidupan rohani khususnya sudah barang tentu punya. Tentang hal ini, Saudara-saudara, terutama sekali didalam kalangan kaum intlektual masih banyak kesalahan pemahaman.</p> <p> Masih sering kita mendengar ucapan : “Jangan dibawa agama didalam urusan Negara, janganlah dibawa agama didalam hal politik, ini adalah tidak sesuai dengan Islam. Islam bukanlah apa yang dinamakan orang satu privaat zaak (urusan pribadi). Islam tidak mengenal batas antara apa yang biasa disebutkan “Agama” dengan kehidupan kemasyarakatan, hidup kenegaraan. Islam bukan satu urusan Istana.</p> <p> Islam adalah satu hal yang menurut pemeluknya , menurut Nabinya, menurut kitab sucinya Al-Qur’an, satu hal yang mengenai , boleh dikatakansegala hubungan antara manusia dengan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Ucapan agama adalah privaat zaak, sebagaimana yang aku katakan tadi, tidak sesuai dengan Islam. Islam adalah bukan sekedar satu cara hidup melulu untuk itu, Tidak. Di dalam pengertian Islam dikatakan bahwa Islam adalah suatu Way of Life. Islam is not merely a religion — bukan sekedar satu agama — but Islam is way of life. Satu hal yang mengenai hidup dari pemeluk-pemelukseluruhnya. Maka oleh karena itu, saudara-saudara yang menuntut ilmu, hal Islam– kalau memakai perkataan T.M. Usman — menurut ilmu “Islamologi”, maaf…bagi saya istilah Islamologi kurang tepat, bagi saudara-saudara yang menuntut ilmu mengenai Islam.</p> <p> Maka saudara-saudara mengetahui bahwa di dalam Islam, agama Islam banyak sekali hal-hal yang menurusi sesuatu keadaan. Ada yang mengenai kehidupan Rohani, ada yang mengenai kepercayaan, tetapi ada pula yang mengenai bagaimana mengurus tata cara perkawinan, bagaimana mengurus utang-piutang, bagaimana cara menurus kemasyarakatan.</p> <p> Dari sekelumit ceramah yang diberikannya dihadapan para mahasiswa UI ini dapatlah kita bayangkan, betapa dalamnya pengetahuan beliau tentang Islam, kayanya wawasan beliau tentang berbagai hal, itu semua dikarenakan beliau sangat gemar membaca, beliau juga menguasai berbagai macam bahasa, inilah yang memperkaya pengetahuannya tentang berbagai hal, termasuk juga tentang agama Islam.</p> <p> Pengetahuan Bung Karno tentang perjuangan Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam pun cukup faham, beliau bisa membagi fase Periode perjuangan Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam menjadi dua fase, Perode Madinah dan Periode Mekkah, dan ini diulas secara mendetail dihadapan para mahasiswa UI tersebut.</p> <p> Berhubung ceramah beliau tentang Nasionalisme dan Cita-cita Islam tersebut cukup panjang, maka saya tidak bisa memuat semuanya, semoga saja hal yang sedikit ini bermanfaat.</p> <p> Aku sebagai Presiden terikat juga kepada sumpah :</p> <p> Melindungi,</p> <p> Menjaga,</p> <p> Menjujung tinggi Konstitusi</p> <p> Bersambung)</p> <p> Dikutif dari Buku : Bung Karno : Negara Nasional dan Cita-Cita Islam, Penyunting Suwiditono</p> <p> Penerbit : PT. Visi Gagas Komunika</p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-38207010598287118112011-06-05T06:20:00.000-07:002011-06-05T06:24:46.598-07:00Bung Karno di lahirkan di Surabaya bukan Blitar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://politikana.com/images/small/1249-bung-karno.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 303px;" src="http://politikana.com/images/small/1249-bung-karno.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Tidaklah terlalu penting memperdebatkan tempat dan dimana Bung Karno pastinya dilahirkan, karena seluruh anak-anak Bung Karno masih hidup. Yang paling penting semangat perjuangan Bung Karno masih terus bersemayam dihati masyarakat. <p> Memang ada kesalahan penulisan sejarah tentang tempat kelahiran Bung Karno, dalam buku biografi Bung Karno dituliskan beliau dilahirkan di Blitar. Tapi berdasarkan pengakuan Sukmawati Soekarno Putri, Bung Karno dilahirkan disurabaya, seperti yang ditegaskannya pada media :</p> <p> “Memang betul beliau lahir di Surabaya,” ujar putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri kepada okezone di Jakarta, Selasa (31/8/2010).</p> <p> Dalam seminar Pelurusan Sejarah Soekarno di Balai Pemuda, Surabaya, Sabtu 28 Agustus lalu, disebutkan bahwa Bung Karno dilahirkan di Surabaya, bukan di Blitar. Seminar yang diikuti sejumlah sejarawan dan politikus itu mengungkapkan kiprah Soekarno sejak lahir hingga menjadi presiden.</p> <p> Pernyataan Sukmawati dan seminar pelurusan sejarah ini rasanya sudah untuk mengakhiri semua polemik tentang dimana pastinya Bung Karno dilahirkan. Artikel Kompas.com hari ini juga menjelaskan, seorang Budayawan asal Blitar menyebutkan bahwa Bung Karno dilahirkan di Surabaya bukan di Blitar.</p> <p> Dalam seminar Pelurusan Sejarah Soekarno disebutkan, pada akhir tahun 1900, ayahanda Soekarno, R Soekani Sosrodiharjo, dipindahtugaskan dari Singaraja, Bali, menjadi guru sekolah rakyat Sulung, Surabaya.</p> <p> Di Surabaya itulah istrinya, Nyoman Rai Srimben, pada 6 Juni 1901 melahirkan seorang putra yang diberi nama Kusno Sosrodihardjo yang kemudian menjadi Soekarno. Pernyataan yang sama juga dilontarkan peneliti dan pengajar di Universitas Trisakti Jakarta Yuke Ardhiati.</p> <p> Banyak tokoh masyarakat yang mengharapkan masalah sejarah lahir dan tempat kelahiran Bung Karno ini segera di luruskan, agar tidak menjadi polemik dan bahan perdebatan. Selama putra putrinya masih hidup, rasanya tidaklah terlalu sulit untuk meluruskannya. Bung Karno bukan sekedar tokoh yang dikagumi di Indonesia, beliau juga adalah bagian dari tokoh besar dunia.</p> <p> Sumber tulisan sebagian di kutip dari Kompas.com dan Okezone.com juga media online lainnya, serta beberapa buku tentang Bung Karno.</p> <p> Jakarta, 3 Juni 2011.</p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-58950407693532921232011-05-11T05:26:00.000-07:002011-06-04T23:22:47.392-07:00Pembobolan Bank, adakah kaitannya dengan Partai<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.pdk.or.id/wp-content/uploads/2011/04/atm2.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 500px; height: 315px;" src="http://www.pdk.or.id/wp-content/uploads/2011/04/atm2.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify;">Maraknya pembobolan Bank akhir-akhir ini sudah dianggap sebagai fenomena yang biasa. Seperti halnya Kasus Century tahun 2009, menjelang Pemilu Presiden dan pasca Pemilu legislatif yang berakhir dengan tersingkirnya Menteri Keuangan Srimulyani Indrawati dari jabatannya. Kasus ini sempat begitu hebohnya, hingga kini tidak jelas nasibnya. Sementara nasabah yang menjadi korban mungkin sudah ada yang menjadi gila.<br /><br />Sekarang menjelang Pemilu 2014, pembobolan Bank kembali marak, pembobolan Citibank dan Bank Mega yang juga merugikan nasabahnya. Apakah ini merupakan modus yang paling aman untuk mendapatkan uang dengan jumlah yang besar ? Bisa jadi ya, kalau saja kasus Century yang begitu besar bisa aman-aman saja, maka ada kemungkinan pembobolan Bank ini bisa menjadi kasus yang biasa.<br /><br />Seperti yang dikatakan Gubernur BI. Darmin Nasution Pada media,<br />“Pembobolan dana di perbankan diakui Bank Indonesia (BI) sulit dihapus, namun bisa diminimalisir. Pembobolan (fraud) layaknya maling yang tak pernah kapok.”<br /><br />Adakah pernyataan Gubernur BI ini sebagai sebuah isyarat bahwa beliau sudah cukup memahami permainan ini, sehingga pembobolan dana bank dianggap sesuatu yang sudah sulit untuk ditanggulangi. Bisa dibayangkan bagaiman kekuatiran masyarakat terhadap dananya di bank, memang sih bank mengganti kerugian yang dialami nasabah, tapi seberapa besar kerugian yang mampu diganti sama bank, bukankah pada akhirnya akan menggunakan dana talangan dari sindikasi beberapa untuk menutupinya. Apakaha ini suatu bentuk modus korupsi baru yang paling aman bagi pelakunya?<br /><br />Kasus-kasus pembobolan dana nasabah bank di Indonesia yang terkuak saat ini antara lain adalah kasus pembobolan dana di Citibank oleh Malinda Dee.<br />Lalu pembobolan dana Elnusa di Bank Mega Rp 111 miliar dan pembobolan dana Pemkab Batubara, Sumut di Bank Mega Rp 80 miliar.<br /><br />Semua kasus ini sampai sekarang masih terus dalam proses hukum dan penyelidikan, bisa jadi kasus-kasus ini akan kembali hilang tertiup angin. Tidak berburuk sangka pada para politisi dan partai politik, karena sebuah partai sangat membutuhkan dana opersional yang cukup besar, lebih-lebih menjelang pemilu. Sementara kita ketahui, sumber dana partai itu sebenarnya dari mana..apakah hanya iuran anggota, seberapa besar iuran anggota bisa dikumpulkan membiaya partai, atau bisa jadi dari bantuan pengusaha swasta, nah pengusaha inipun pastinya mendapatkan jatah proyek terlebih dahulu baru bisavmembantu partai, bukankah itu artinya Pat Gulipat antar pengusaha dan partai. Logika seperti inilah yang menyebabkan pemberantasan korupsi itu bisa dikatakan sebagai hanya isapan jempol. Simbiosis Mutualism yang terjadi tanpa disadari sudah merugikan negara secara tidak langsung.<br /></div><br />Sumber :y<br /><br />http://www.detikfinance.com/read/2011/05/11/124514/1637211/5/bi-pembobolan-dana-di-bank-tak-akan-berhentiaji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-45322870229078957022011-05-11T05:23:00.000-07:002011-06-04T23:21:24.064-07:00Modus Korupsi Mencari Uang buat Dana Partai<div style="text-align: justify;">Korupsi yang menyangkut Sekretaris Kemenpora, Wafid Muharam akhirnya menyeret pula Politisi Demokrat, Muhammad Nazaruddin Bendahara Umum Partai Demokrat, yang disebut juga sekaligus sebagai Owner PT. Anak Negeri dan Bos dari Rosalina Manulang. Sedangkan Angelina Sondahk dan Wayan Koster disebut menerima jatah dalam Posisinya sebagai Koordinator Anggaran Komisi Olah Raga DPR.<br /><br />Sementara itu Nazaruddin membantah kalau dia adalah pemilik PT. Anak Negeri, Mediator antara PT. Duta Indah Graha, pemenang tender Pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan senilai Rp. 199 Milyar. Sebagai pemenang Duta Graha sanggup memberikan komisi 15 %, 2% untuk Wafid dan 13 % Nazaruddin, karena kemenangan tersebut atas rekomendasi Nazaruddin. Sebagai Bendahara Umum Partai, tentu saja Nazaruddin punya tanggung jawab untuk mengelola uang partai dan mencari sumber dana untuk Partai.<br /><br />Karena menyangkut nama baik Partai, apa lagi menjelang Pemilu 2014, maka SBY dalam kafasitasnya sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat, meminta kasus ini segera diusut. Bahkan beliau sendiri terjun langsung melakukan investigasi. Ada juga yang mengatakan bahwa Nazaruddin ini adalah orang yang tidak tersentuh hukum, sangat pintar berkelit dari jeratan hukum. Dia memiliki lima orang diraktur yang mengelola PT. Anak Negeri, sehingga seolah-olah bukan dia pemiliknya, tapi dibelakang layar dialah yang mengatur operasional perusahaan. Dengan demikian jika tersandung hukum maka direkturnyalah yang ditahan bukan dia. Modus seperti ini banyak dilakukan para Mafia yang selalu bermain dibelakang layar, demikian yang dikatakan seseorang yang tak ingin disebutkan namanya.<br /><br />Nazaruddin dan Angelina siap di periksa secara hukum, dan mereka sama sekali merasa tidak terlibat dalam kasus tersebut. Nazaruddin mengaku bukanlah pemilik PT.Anak Negeri dan tidak pernah kenal dengan Rosalina Manulang. Angelina Sondahk mengakui bahwa persoalan anggaran tersebut dirapatkan dalam komisi dan diputuskan secara bersama, dan tidak pernah merasa meminta jatah terhadap proyek tersebut.<br /><br />Nazaruddin, Angelina Sondahk juga Wayan Koster membantah dugaan keterlibatan mereka dalam skandal tersebut. Nazaruddin bahkan mengaku tak punya hubungan apa-apa dengan Rosa. “Saya sama sekali tidak kenal dengan Rosa Manullang ataupun Wafid Muharam. Ini sungguh-sungguh isu yang menyesatkat. Mereka yang menuding tidak akan bisa memberikan bukti-bukti. Itu hanya isu murahan” katanya, seperti yang dikutip Jurnal Nasional edisi kamis (28/4) lalu.<br /><br />Partai Demokrat menempatkan Nazaruddin sebagai Bendahara Umum, tentunya bukan tanpa dasar yang kuat. Pastinya kemampuan Nazaruddin dalam mengelola Dana dan mencari Dana untuk kepentingan Partai adalah salah satu kepintaran yang dimilikinya, luasnya pergaulan dan kepiawaiannya dalam bidang politik juga merupakan Point tersendiri bagi Nazaruddin. Apakah Nazaruddin akan dicopot dari Demokrat ? Rasanya hal itu sangatlah tidak mungkin, terlalu banyak rahasia yang ada ditangan Nazaruddin.<br /><br />Sumber tulisan diambil dari berbagai media, terutama Tabloid C & R juga Jurnal Nasional.<br /><br /></div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-71833222446254678502011-05-11T05:20:00.000-07:002011-06-04T23:30:34.650-07:00Inilah Faktanya Anggota DPR RI hanya Pelesiran<div style="text-align: justify;">Anggota DPR RI tidak perlu marah seharusnya kalau dikatakan perjalanan mereka keluar negeri itu hanyalah sekedar plesiran, karena memang faktanya tidak menghasilkan apa-apa. Kalau semua data dan referensi bisa didapatkan melalui internet, untuk apa melakukan kunjungan/studi banding keluar negeri. Toh pada akhirnya semua data yang dilaporkan juga adalah hasil dari mengunduhbdi internet, inikan sebuah pembohongan yang berbiaya besar yang dilakukan Anggota DPR RI.<br /><br />Seperti yang diberitakan Republika Online,<br />Tiga laporan yang dipublikasikan di laman DPR (www.dpr.co.id), juga ditemukan kedangkalan informasi dari hasil studi banding itu. Terkesan, hasil studi banding yang dipublikasikan hanya sekedar comot dari sejumlah laman yang menampilkan informasi sejenis. Laporan studi banding ini tak berbeda jauh dengan penjelasan yang ada di situs www.scouting.org.za/sasa.<br /><br />Ada lagi laporan studi banding etika keparlemenan yang dilakukan BK ke Yunani. Usut punya usut, laporan itu ternyata materi dari Standing Orders of the Hellenic Parliament yang dapat diperoleh melalui http://www.hellenicparliament.gr/Vouli-ton-Ellinon/Kanonismos-tis-Voulis/<br /><br />Sangat disayangkan kalau apa yang diberitakan media ini benar adanya. Sama halnya dengan kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Australia, imformasi yang didapat juga hanya melalui brosur, seperti yang diberitakan Kompas.com. Padahal biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk kegiatan ini bukanlah kecil.<br /><br />Sementara itu laporan studi banding BURT DPR (Maroko, Jerman, dan Perancis), Panja RUU Kepramukaan (Korea Selatan, Jepang dan Afrika Selatan) atau BK DPR ke Yunani. Hingga kini laporan belum dipublikasikan secara resmi melalui situs www.dpr.go.id untuk memenuhi prinsip akuntabilitas dan transparansi terhadap masyarakat.<br /><br />“Padahal laporan tersebut sebenarnya sudah ada, setidaknya dari apa yang diberikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DPR kepada Indonesia Corruption Watch (ICW),” sambung dia.(Detik.com)<br /><br />Sejak pelantikannya pada Oktober 2009, hingga kini tercatat ada 143 kali kunjungan kerja badan kelengkapan DPR ke luar negeri. Ironisnya hanya tiga perjalanan yang laporannya dipublikasikan kepada masyarakat dan itu pun tidak mencakup relevansi hasil temuan studi banding terhadap RUU yang dijadikan alasan ke luar negeri.<br /><br />Jadi sangat wajar rasanya kalau publik selalu menyoroti prilaku para politisi senayan ini, karena memang apa yang mereka lakukan selalu tidak sebanding dengan semua fasilitas yang sudah mereka dapatkan. Siapa yang berhak mengontrol anggota dewan yang terhormat ini kalau bukan rakyat, karena rakyatlah yang memberikan amanat kepada mereka. </div><br />Sumber :<br /><div style="text-align: left;"><ul><li>http://www.detiknews.com/read/2011/05/08/191728/1635009/10/hanya-3-dari-143-kunker-dpr-ke-luar-negeri-yang-dilaporkan</li><li>http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/11/05/08/lkvlr3-lho-laporan-hasil-studi-banding-dpr-kok-mirip-dengan-laporan-di-situs-asing?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter<br /></li></ul></div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-6384634612868870442011-05-11T05:14:00.000-07:002011-06-04T23:34:27.906-07:00Effendy Choirie Buka-Bukan di TVRI<div style="text-align: justify;">Sebuah acara Talk Show di TVRI, “Minggu Malam bersama Slamet Rahardjo” yang membahas tentang “DPR Kita”, yang ditayangkan Minggu malam (8/5) sangat menarik perhatian saya. Pembahasan topik yang hangat ini di dihadiri oleh, effendy Choiri, Roy Suryo, Yusran Ihzan Mahendra dari kalangan DPR dan juga dihadiri oleh Arswendo Atmowiloto, Sebastian Salang (Pengamat Parlemen).<br /><br />Acara yang dipandu oleh Slamet Rahardjo ini bergulir dengan santai dan penuh canda, sekalipun topik pembicaraannya serius. Effendy Choiri bicara sangat blak-blakan tentang kinerja DPR, diakui oleh Effendy bahwa DPR belum sepenuhnya berpihak pada rakyat dalam mengawasi anggaran. DPR lebih beepihak kepada kebutuhan penguasa. Ini adalah bentuk ketidak berdayaan DPR terhadap penguasa. Ketidak berdayaan DPR ini menurut saya sangat erat kaitannya dengan “Service”Pemrintah terhadap DPR yang memberikan Jatah pelesiran, pemenuhan fasilitas yang berlebihan pada DPR, sehingga melemahkan fungsi pengawasan DPR, inilah yang menyebabkan Rakyat mencurigai adanya konspirasi antara DPR dengan Pemerintah.<br /><br />Namun Effendy juga mengatakan bahwa, tidak sepenuhnya juga DPR itu buruk, banyak hal-hal yang baik dilakukan DPR tapi tidak dipublish oleh kehumasan DPR, seperti misalnya mereka bersidang dari pagi sampai malam, bekerja sungguh-sungguh demi kepentingan Negara dan Bangsa. Sekalipun masih ada baiknya DPR, tapi buruknya atitude para anggota dewan sudah merusak image DPR itu sendiri, sehingga rakyat tidak mau tahu lagi baiknya DPR.<br /><br />Seharusnya DPR itu Representasi dari Rakyat, tapi nyatanya tidak demikian. Seperti yang dikatakan Slamet Rahardjo, DPR Kita itu bukan DPR Kita, DPR ya DPR dan Kita ya kita. Ungkapan ini sangat menggambarkan berjaraknya DPR dengan Rakyatnya. Begitu juga yang dikatakan Roy Suryo, sepenuhnya DPR itu harus mewakili aspirasi rakyat, apapun yang dibahas haruslah berorientasi pada rakyat, sekalipun harus berbeda pendapat dengan kebijakan partai. Tapi Arswendo malah bilang sudah tidak percaya lagi apapun yang dikatakan Anggota Dewan, karena memang tidak pernah berpihak pada rakyat. Pendapat Arswendo ini sangat disetujui sama Sebastian Salang, karena menurut Sebastian DPR itu sama sekali tidak mendengar aspirasi rakyat, tidak ada alasan bagi DPR untuk meneruskan pembangunan Gedung Baru, kalau semua rakyat tidak menyetujui, itu kalau DPR mau dikatakan representasi dari rakyat. Pendapat ini di amini oleh Efendy dan Yusran.<br /><br />Kesimpulan saya melihat acara tersebut, memang di DPR itu sedikit sekali orang-orang yang berpikiran baik. Sebagian besar anggota dewan hanya bekerja untuk memenuhi syahwat penguasa, dan sangat tidak berpihak pada rakyat. Hanya memikirkan kepentingan pribadi, partai dan kepentingan politik penguasa. Kalaupun ada yang baik akan tersingkirkan oleh situasi dan kondisi politisasi di DPR. Jadi harapan masyarakat terhadap DPR yang Krediible dan profeaional itu sangat masih jauh dari harapan. Sebagai konstituen partai politik, masyarakat harus lebih jeli nantinya dalam memberikan suaranya. Tidak lagi seperti memilih kucing dalan karung.<br /><br />Jakarta, 9 Mei 2011<br /><br />Aji Najiullah Thaib</div>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-47032246001426065292011-05-05T17:53:00.000-07:002011-06-04T23:36:29.183-07:00Renungan: Membangun Kearifan<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-zo5e4Pu84hU/Tesj0xtOQrI/AAAAAAAAAI8/QzRGPg3mAZc/s1600/101308p.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 298px; height: 225px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-zo5e4Pu84hU/Tesj0xtOQrI/AAAAAAAAAI8/QzRGPg3mAZc/s320/101308p.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5614620750050640562" border="0" /></a>Dalam hidup ini sangat dibutuhkan kearifan dalam menerima semua keadaan, kearifan datangnya dari kebersihan jiwa yang bersumber dari hati. Kadang sering kita dihadapkan pada perlakuan yang tidak adil, baik itu oleh orang tua sendiri, oleh atasan atau juga teman dalam sebuah komunitas. Bahkan ketidakadilan dari penguasa yang berwenang akan lebih terasa. </div><p style="text-align: justify;"> Tentunya disinilah dibutuhkan sikap dan kearifan dalam menerimanya. Berpikir positif adalah salah satu cara untuk berlapang dada dalam menerima keadaan tersebut, sebaliknya keluh kesah malah akan membuat kita semakin terpuruk dalam perasaan. Bersikap optimis agar keadaan tersebut cepat terkendali, adalah juga merupakan cara untuk menjauhkan diri dari keputus asaan dan rasa frustasi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Membangun kearifan adalah upaya untuk menumbuhkan sikap bijak dan berjiwa besar, melatih diri dalam kesabaran, juga melatih diri untuk senantiasa bersifat ikhlas dalam menerima keadaan. Tapi semua ini tentunya dibarengi dengan ketaatan dan keyakinan pada Sang Maha Penguasa dan Maha berkehendak. Penyerahan diri dengan ketaqwaan bukanlah sekedar kepasrahan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Jiwa yang senantiasa ikhlas adalah jiwa yang penuh kekuatan dan tidak mudah rapuh karena keadaan, adalah jiwa yang penuh kearifan dan ketaqwaan. Sangat sadar akan kelemahan dan kekuatannya, selalu melihat kedalam diri dan bercermin pada kebenaran yang di digariskan-Nya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Tulisan ini sebetulnya merupakan upaya saya untuk instropeksi diri, terhadap segala kelemahan dan kekuarangan saya selama ini, cuma saya berpikir ada juga baiknya kalau saya berbagi dengan teman-teman. Tulisan ini merupakan sebuah perenungan selama ini, yang terus menerus saya kaji, agar saya bisa mengkoreksi diri sendiri.<br />Jakarta, 11 April 2011</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Dari sudut lokasi shooting PYD<br />Ciganjur-Jakarta Selatan</p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-34544754907540665152011-05-05T17:49:00.000-07:002011-06-04T23:37:30.995-07:00Buku Membuat Aku bisa Melukis Bung Karno<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13025753261956404092.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 192px; height: 262px;" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13025753261956404092.jpg" alt="" border="0" /></a>Ayah saya memang seorang kutu buku, asli kutu buku. Tidak ada hari tanpa membaca, buku apa saja dia baca. Didalam lemari bukunya penuh dengan berbagai buku, mulai dari buku politik, agama sampai buku komik kho ping Ho dikoleksinya. Sewaktu saya masih kecil, dari sekian banyak buku yang dikoleksi ayah, saya lebih tertarik membaca buku-buku tentang Bung Karno (BK). Alasannya..saya sangat tertarik dengan kegagahan beliau pada awalnya. Buku pertama yang saya baca adalah “Dibawah Bendera Revolusi”, yang sekarang ini tergolong menjadi buku yang langka dan dicari.</div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Saat itu usia saya baru 12 tahun, saya baru duduk di Kelas 5 Sekolah Dasar. Memanag saya tidak membacanya secara utuh, pada halaman yang ada potret BK, saya akan membacanya dengan berlama-lama sambil terus memandang foto beliau. Saya terus penasaran dengan BK, saya kagum dengan masa mudanya yang penuh perjuangan, yang bercita-cita ingin melepaskan Bangsa Indonesia dari Penjajahan belanda.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Setelah saya duduk di Sekolah Menegah Pertama, saya terus membongkar lemari ayah saya untuk mencari buku-buku tentang BK. Saya menemukan sebuah buku yang mengagumkan lagi, yaitu buku yang berjudul: “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat” yang di tulis oleh Cindy Adam. Buku inipun semakin membuat saya mengagumi beliau. Sampai suatu saat saya seakan bermimpi ada dijamannya, melihat bagaimana tiga serangkai, Bung Karno, Bung Hatta dan Bung Sjahrir begitu kompaknya memikirkan kemerdekaan Indonesia. Dari ketiga tokoh ini, lagi-lagi yang terus saya amati BK, saya juga tidak mengerti kenapa saya sangat terobsesi ingin seperti beliau.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Pada suatu hari saya diminta oleh guru untuk melukis seorang Tokoh atau Pahlawan Indonesia, karena memang guru tersebut tahu kalau saya bisa menggambar. Tokoh yang menjadi pilihan saya adalah Bung Karno. Dengan mudah hanya berimajinasi, saya bisa melukis sosok beliau dengan Uniform yang sangat Khas Bung Karno. Guru saya begitu senang menerima lukisan karya saya tersebut, sehingga lukisan itu tidak jadi dipajang di dalam kelas. Lukisan itu pada akhirnya di pajang diruangan guru.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Karena terlalu terobsesi dengan Bung Karno, suatu saat saya bercerita denga ayah saya tentang Bung Karno, ayah saya kaget, tapi beliau hanya tersenyum bangga pada akhirnya. Karena beliau tahu kalau saya setiap ada waktu selalu membaca buku-bukunya. Ayah saya menceritakan tentang satu hal yang membuat saya bangga,</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> “Anakku…sewaktu kamu masih bayi, ayah pernah bermimpi kamu itu di gendong-gendong sama Bung Karno, beliau begitu senang menggendong kamu”</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> aku gembira sekaligus terharu mendengar cerita tersebut, lalu aku juga bercerita tentang mimpi-mimpiku pada ayah.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> “Yah aku juga pernah bermimpi…seakan aku ada di jamannya beliau, melihat setiap hari apa yang dilakukan beliau, pernah juga aku bermimpi, seakan-akan aku ada di tengah-tengah kelarga beliau di Istana”</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Lagi-lagi ayahku hanya tersenyum mendengar ceritaku tersebut.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Itulah yang hanya bisa saya petik hikmah dari membaca buku, dari seringnya saya membaca buku-buku tentang Bung Karno, pada akhirnya saya bisa melukis beliau hanya dengan imajinasi, tanpa melihat foto atau gambar beliau.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Jakarta, 11 April 2011</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Dari Pusat kota Jakarta.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Tulisan sebelumnya :</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> http://media.kompasiana.com/buku/2011/04/11/the-power-of-book-buku-itu-hampir-dibakar-istriku/</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> sayangnya tidak terdaftar di lomba ini karena kesalahan posting</p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7650147602509600139.post-28156140546183193382011-05-05T17:44:00.000-07:002011-06-04T23:38:25.954-07:00Pemuda Indonesia dimata Bung Hatta<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13039614071736267289_300x277.125.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 277px;" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13039614071736267289_300x277.125.jpg" alt="" border="0" /></a><strong>“Sejak dari usia kecil, Pemuda Indonesia membawa sepotong pengalaman kolonial yang dipikulnya sepanjang hidupnya. Hanya mereka yang memikirkan masa depannya sendiri, kebahagiaannya sendiri, dan bersedia semua cita-cita sajalah yang mau melupakan semua itu, dan demikian memupuk moral-budak dalam diri mereka”</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Ucapan ini di sampaikan Bung Hatta dalam pembelaannya, di pengadilan Den Haag (9 Maret 1928). Ucapan ini merupakan penggambaran beliau terhadap semangatnya pemuda indonesia yang ingin melepaskan diri dari kungkungan penjajah, sejak dari usia kecil pemuda indonesia sudah terbiasa dengan iklim politik, berpikir dan berjuang semata-mata untik Indonesia merdeka, melepaskan cita-cita pribadi demi kepentingan kemerdekaan indonesia.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Tentunya pandangan Bung Hatta yang saya maksudkan bukanlah pandangan umum pemuda indonesia secara keseluruhan. Pada masa itu Pemuda Indonesia mengenal politik sudah dari remaja, jadi sangat wajar jika para pemimpin dimasa itu masih muda-muda. Loyalitas dan kebersamaan dalam perjuangan sangatlah kuat, ini semua karena kesamaan visi untuk tujuan indonesia merdeka.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <strong>Pemuda Indonesia dan Politik</strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Dalam pandangan Bung Hatta, Pemuda Indonesia berpolitik lebih awal dibandingkan pemuda dibarat, saat itu padahal pola berpikir seperti itu dianggap sebagai pengaruh Barat, sementara hal seperti itu di barat sendiri dianggap sebagi sesuatu yang tidak nomal, seperti yang dikatakan Bung Hatta:</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <em><strong>“Di Barat, pemuda-pemudi intlektuil pada universitas-universitas memepersiapkan diri untuk kegiatan dibidang politik dan kemasyarakatan dikemudian hari.” </strong></em>dikemudian hari disini maksudnya setelah mereka menyelesaikan studi mereka. kalau pemuda Indonesia lebih awal terjun kepolitik dikarenakan situasi dan kondisi yang sangat memaksa. <em><strong>“Sedangkan di Indonesia,kegiatan itu sudah dimulai tatkala pemuda-pemudanya masih duduk dibangku sekolah. Organisasi-organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen bond, Jong Minahas, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Indonesia Muda dan lain-lain, semua organisasi itu lahir dari ruangan kelas sekolah-sekolah menengah”.</strong></em> Demikian yang dikatakan Bung Hatta lagi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Itulah selemumit pandangan Bung Hatta tentang Pemuda Indonesia di masa lalu, bagaimana sikap pemuda terhadap kolonial, sehingga situasi dan kondisi saat itu justeru membuat Pemuda Indonesia cepat dewasa mengahadapi keadaan, dan mampu berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia. Jadi wajar saja kalau Soekarno masih mudapun sudah matang berpikir, dan senantiasa berpikir untuk kemerdekaan Indonesia. Mungkin dengan kondisi sekarang ini Pemuda Indonesa berjuang sesuai pula dengan kondisi yang ada.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Semoga saja perjuangan pemuda dimasa lalu bisa memberikan inspirasi bagi perjuangan Pemuda Indonesia dinasa sekarang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Sumber tulisan diambil dari buku, Mahakarya Soekarno-Hatta, terbitan Vision 3</p>aji najiullah thaibhttp://www.blogger.com/profile/06684030788218202162noreply@blogger.com1