• UCAPAN BUNG KARNO ITU MENGHIPNOTISKU
    Ada satu ucapan Bung Karno yang pertama kali saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu.......

WANITA dimata BUNG KARNO

Friday, April 22, 2011
"Tiga sifat/hal yang dituntut dari seorang wanita yang sejati lalah: ya ibu, ya isteri, ya kawan seperjuangan (kawan hidup di dalam masyarakat). Jikalau wanita bisa mengumpulkan tiga hal ini, baru dapat disebut wanita sempurna." (Bung Karno).

Seperti itulah wanita dalam gambaran idealnya Bung Karno, dalam soal menilai wanita Bung Karno lah ahlinya, beliau sangat memahami wanita itu secara luar dalam, dan rata-rata wanita yang menjadi istrinya pun adalah wanita yang mengagumkan.

Lihatlah Ibu Inggit Ganarsih, seorang wanita yang sangat bijaksana, yang mampu menghantarkan Bung Karno menuju Kemerdekaan Indonesia. Sebelum bertemu dengan Bu Inggit, BK pernah menikah dengan Sri Utari, putri dari H.Oemar Said Tjokroaminoto, inipun merupakan sosok wanita yang intlektual, tapi karena tidak sidasari cinta, Sri Utari diceraikan dengan baik-baik dan masih dalam keadaan utuh. Begitulah cara BK mengjargai kehormatan wanita.

Lalu Ibu Fatmawati, adalah seorang wanita yang mampu mendampingi BK dalam memerdekakan republik ini, bu fat lah yang menjahit bendera sang saka merah putih yang sikibarkan saat proklamsi kemerdekaan. Luar biasanya lagi bu fat ini adalah anti poligami, bercerai dengan BK saat masih menjabat sebagai RI 1. Tidaka silau dengan kedudukan BK memegang teguh prinsipnya. Begitu juga Ibu Hartini dan Dewi Soekarno, adalah wanita hebat yang memang pantas mendampingi beliau.

Dalam pandangan BK, wanita mempunyai fungsi ganda yang tidak bisa dipisahkan, itulah hebatnya wanita. Seperti yang dikatakannya,:

Wanita itu, seperti kata pemimpin wanita Henriete Roland Holst van der Schalk: "Wanita itu seperti seekor keledai yang menarik dua kereta". Bebannya dua, bukan satu. Beban di masyarakat, dan beban di rumah tangga. Wanita tidak bisa menjadi manusia masyarakat saja.
Wanitapun ingin menjadi manusia rumah- tangga, ingin menjadi manusia ibu, ingin menjadi manusia-isteri."
[Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]

Pada kenyataannya memang demikian, sebagai ibu rumah tangga, wanita tetap dituntut punya kemampuan bersosialisasi dalam segala bidang, tanpa melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Lantas bagaimana wanita Indonesia sekarang ini ? Tentunya jauh lebih maju sesuai dengan perkembangan zaman, banyak wanita karir yang juga sukses sebagai ibu rumah tangga, dan sukses mendampingi suami dalam mencapai karirnya, namun memang kita tidak menutup mata juga, ada juga yang sukses secara karir tapi gagal dalam rumah tangga. Dan itu jumlahnya mungkin lebih banyak dari yqng saya sebutkan diatas tadi.

Tentang kesetaraan gender, BK sangat menjunjung tinggi hal tersebut, lihatlah apa yang dikatakanny tentang hal itu. :

"Dan kemanusiaan akan terus pincang, selama saf yang satu menindas saf yang lain. Harmoni hanya dapat tercapai, kalau tidak ada saf satu diatas yang lain, tetapi dua "saf" itu sama derajat, berjajar yang satu dengan yang lain, yang satu memperkuat yang lain. Tetapi masing-masing menurut kodratnya Beograd."
[Sarinah, hlm. 15]

begitu terhormatnya wanita di mata Bung Karno, sehingga menjadi seauatu yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Lihatlah sekarang ini, betapa majunya wanita Indonesia. Bisa mengisi jabatan yang terhormat di Negara ini, bahkan bisa menjadi Kepala Negara.

Sebagian tulisan di kutif dari :

http://www.kaskus.us/showthread.php?p=403071071

ill. Foto : google image

0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Komentar Terbaru

Total Pageviews

Tamu Harap Lapor