Tentunya disinilah dibutuhkan sikap dan kearifan dalam menerimanya. Berpikir positif adalah salah satu cara untuk berlapang dada dalam menerima keadaan tersebut, sebaliknya keluh kesah malah akan membuat kita semakin terpuruk dalam perasaan. Bersikap optimis agar keadaan tersebut cepat terkendali, adalah juga merupakan cara untuk menjauhkan diri dari keputus asaan dan rasa frustasi.
Membangun kearifan adalah upaya untuk menumbuhkan sikap bijak dan berjiwa besar, melatih diri dalam kesabaran, juga melatih diri untuk senantiasa bersifat ikhlas dalam menerima keadaan. Tapi semua ini tentunya dibarengi dengan ketaatan dan keyakinan pada Sang Maha Penguasa dan Maha berkehendak. Penyerahan diri dengan ketaqwaan bukanlah sekedar kepasrahan.
Jiwa yang senantiasa ikhlas adalah jiwa yang penuh kekuatan dan tidak mudah rapuh karena keadaan, adalah jiwa yang penuh kearifan dan ketaqwaan. Sangat sadar akan kelemahan dan kekuatannya, selalu melihat kedalam diri dan bercermin pada kebenaran yang di digariskan-Nya.
Tulisan ini sebetulnya merupakan upaya saya untuk instropeksi diri, terhadap segala kelemahan dan kekuarangan saya selama ini, cuma saya berpikir ada juga baiknya kalau saya berbagi dengan teman-teman. Tulisan ini merupakan sebuah perenungan selama ini, yang terus menerus saya kaji, agar saya bisa mengkoreksi diri sendiri.
Jakarta, 11 April 2011
Dari sudut lokasi shooting PYD
Ciganjur-Jakarta Selatan
0 comments:
Post a Comment