• UCAPAN BUNG KARNO ITU MENGHIPNOTISKU
    Ada satu ucapan Bung Karno yang pertama kali saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu.......

Effendy Choirie Buka-Bukan di TVRI

Wednesday, May 11, 2011
Sebuah acara Talk Show di TVRI, “Minggu Malam bersama Slamet Rahardjo” yang membahas tentang “DPR Kita”, yang ditayangkan Minggu malam (8/5) sangat menarik perhatian saya. Pembahasan topik yang hangat ini di dihadiri oleh, effendy Choiri, Roy Suryo, Yusran Ihzan Mahendra dari kalangan DPR dan juga dihadiri oleh Arswendo Atmowiloto, Sebastian Salang (Pengamat Parlemen).

Acara yang dipandu oleh Slamet Rahardjo ini bergulir dengan santai dan penuh canda, sekalipun topik pembicaraannya serius. Effendy Choiri bicara sangat blak-blakan tentang kinerja DPR, diakui oleh Effendy bahwa DPR belum sepenuhnya berpihak pada rakyat dalam mengawasi anggaran. DPR lebih beepihak kepada kebutuhan penguasa. Ini adalah bentuk ketidak berdayaan DPR terhadap penguasa. Ketidak berdayaan DPR ini menurut saya sangat erat kaitannya dengan “Service”Pemrintah terhadap DPR yang memberikan Jatah pelesiran, pemenuhan fasilitas yang berlebihan pada DPR, sehingga melemahkan fungsi pengawasan DPR, inilah yang menyebabkan Rakyat mencurigai adanya konspirasi antara DPR dengan Pemerintah.

Namun Effendy juga mengatakan bahwa, tidak sepenuhnya juga DPR itu buruk, banyak hal-hal yang baik dilakukan DPR tapi tidak dipublish oleh kehumasan DPR, seperti misalnya mereka bersidang dari pagi sampai malam, bekerja sungguh-sungguh demi kepentingan Negara dan Bangsa. Sekalipun masih ada baiknya DPR, tapi buruknya atitude para anggota dewan sudah merusak image DPR itu sendiri, sehingga rakyat tidak mau tahu lagi baiknya DPR.

Seharusnya DPR itu Representasi dari Rakyat, tapi nyatanya tidak demikian. Seperti yang dikatakan Slamet Rahardjo, DPR Kita itu bukan DPR Kita, DPR ya DPR dan Kita ya kita. Ungkapan ini sangat menggambarkan berjaraknya DPR dengan Rakyatnya. Begitu juga yang dikatakan Roy Suryo, sepenuhnya DPR itu harus mewakili aspirasi rakyat, apapun yang dibahas haruslah berorientasi pada rakyat, sekalipun harus berbeda pendapat dengan kebijakan partai. Tapi Arswendo malah bilang sudah tidak percaya lagi apapun yang dikatakan Anggota Dewan, karena memang tidak pernah berpihak pada rakyat. Pendapat Arswendo ini sangat disetujui sama Sebastian Salang, karena menurut Sebastian DPR itu sama sekali tidak mendengar aspirasi rakyat, tidak ada alasan bagi DPR untuk meneruskan pembangunan Gedung Baru, kalau semua rakyat tidak menyetujui, itu kalau DPR mau dikatakan representasi dari rakyat. Pendapat ini di amini oleh Efendy dan Yusran.

Kesimpulan saya melihat acara tersebut, memang di DPR itu sedikit sekali orang-orang yang berpikiran baik. Sebagian besar anggota dewan hanya bekerja untuk memenuhi syahwat penguasa, dan sangat tidak berpihak pada rakyat. Hanya memikirkan kepentingan pribadi, partai dan kepentingan politik penguasa. Kalaupun ada yang baik akan tersingkirkan oleh situasi dan kondisi politisasi di DPR. Jadi harapan masyarakat terhadap DPR yang Krediible dan profeaional itu sangat masih jauh dari harapan. Sebagai konstituen partai politik, masyarakat harus lebih jeli nantinya dalam memberikan suaranya. Tidak lagi seperti memilih kucing dalan karung.

Jakarta, 9 Mei 2011

Aji Najiullah Thaib

0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Komentar Terbaru

Total Pageviews

Tamu Harap Lapor