• UCAPAN BUNG KARNO ITU MENGHIPNOTISKU
    Ada satu ucapan Bung Karno yang pertama kali saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu.......

Saya Tidak Jual "Bangsa Saya"

Saturday, April 30, 2011

Seorang pejabat negara yang juga pengambil keputusan, sedang bernegosiasi dengan investor asing yang ingin mendirikan sebuah pabrik sepatu bermerek terkenal. Si investor tertarik karena upah buruh di Indonesia ini diketahuinya sangat murah, jika dibandingkan di negaranya dan negara lain.
“Saya minta dicantumkan dalam kontrak kerjasama nanti 80% tenaga yang diserap adalah tenaga Indonesia..itu kalau memang Anda mau investasi disini”
“Ya gak masalah..saya akan menyetujuinya, asal saja standar honor mereka sesuai dengan standar upah yang berlaku dinegara Anda ya..”
“Lho gak bisa begitu dong..inikan tergolong perusahaan asing, dan standar kualitas kerjanya juga mengikuti ketentuan standar kualitas internasional..”
“Terus terang saja..saya tertarik untuk investasi itu karena upah buruh disini itu minim jika dibandingkan di negara saya..”
“Ok kalau begitu standar kerja mereka juga standar kualitas Indonesia ya..”
“Lho kok Anda curang gitu..ya harus standar kualitas internasional dong..”
“Justeru yang curang itu anda yang mau enaknya sendiri..saya tidak akan jual bangsa saya untuk keuntungan Anda.

Calon investor itu kaget juga melihat prinsip pejabat ini, rasa kebangsaannya tinggi banget, tapi dia tidak kehabisa akal juga..namanya aja bangsa asing ya..

“Ok begini aja pak..saya akan berikan semacam royalti deh buat bapak pribadi, kalau kontrak kerjasama ini bisa bapak setujui, tapi upah buruhnya standar upah yang berlaku di Indonesia gimana..”
Pejabat itu lama berpikir, dia membayangkan royalti yang ditawarkan dan itu akan dia nikmati selama perusahaan itu terus berdiri di Indonesia. Mulai luntur juga idealismenya mendengar tawaran yang menggiurkan itu.

“Ok deal..tapi royaltinya jangan ditransfer ke rekening saya yang ada di Indonesia ya..”
“Nah gitu dong pak..itu tidak berarti bapak menjual bangsa bapak…sayakan cuma membayarnya saja kok..”

Ternyata pejabat tersebut tanpa dia sadari dia sudah menjual bangsa ini dengan harga yang sangat murah, pintarnya orang asing ini hanya di diplomasinya aja. Tanpa dia sadari juga dia sudah menjual harga dirinya dimata orang asing hanya demi kepentingan pribadinya.

Cerita ini hanya fiksi, kalau ada kesamaan dengan keadaan yang sebenarnya mohon dimaafkan, karena ini memang sebuah keswngajaan.

Jakarta, 1 Mei 2011


SELAMAT HARI BURUH

Kaum Proletar dan Buruh Kapitalis


0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Komentar Terbaru

Total Pageviews

Tamu Harap Lapor