• UCAPAN BUNG KARNO ITU MENGHIPNOTISKU
    Ada satu ucapan Bung Karno yang pertama kali saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu.......

Sebuah Obsesi Sinetron Reiligy Satir

Saturday, September 26, 2009
Karakter Tokoh MAT- PATEN_____________________________

Mat Paten adalah seorang pemuda yatim piatu keturunan Sunda yang mempunyai nama sebenarnya adalah; Ahmad Kartiwa, karena selalu berhasil dalam mengobati pasiennya maka dia dijuluki “ Mat paten “,lulusan sebuah Pesantren Terkenal di tanah Jawa yang sejak kecil ikut almarhum orang tuanya tinggal di Ibu Kota jakarta dan hidup sebatangkara dilingkungan masyarakat betawi, selain ahli ilmu agama ia juga diwarisi keahlian mengobati berbagai macam penyakit termasuk juga penyakit mental. Dalam mengobati pasiennya ia menggunakan metode pemijatan dan itupun tanpa meminta imbalan pembayaran, seringkali ia dibayar dengan apa adanya dan bahkan pernah tidak dibayar sama sekali. Mat Paten sangat memegang teguh prinsip-prinsip yang menurutnya baik dan berbuat kebaikan adalah sebuah ibadah yang diamanahkan Allah, begitu juga mengobati orang adalah ibadah mengamalkan ilmu yang dititpkan Allah SWT.

Satu hal yang dia yakini setiap manusia dapat mengerjakan apa saja atas seiizin Allah, segala kemampuan yang dia miliki adalah titipan Allah, sehingga dalam hal-hal tertentu dia dapat mengerjakan apapun ketika memang dibutuhkan, dan itu dia kerjakan dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan menuntunnya, sering kali ia mengucapkan Basmallah dan asma Allah setiap dia memulai/ selesai mengerjakan sesuatu, dia tidak pernah takabur dengan mengatakan bahwa dia adalah ahli ini itu. Setiap hari mat Paten selalu keluar rumah layaknya orang yang pergi bekerja dan pulang larut malam dengan mengendarai sebuah sepeda butut warisan bapaknya, sehingga pergaulannyapun cukup luas, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Berbagai hadiah yang telah dia dapatkan baik dari kalangan bawah maupun dari kalangan atas berupa binatang piaraan, kendaraan bermotor, tanah bahkan Tiket Naik Haji, semua itu buah dari keikhlasannya dan tidak pernah menganggap itu sebagai imbalan namun dia rasakan sebagai anugerah/titipan Tuhan yang Maha Esa, sekalipun dia sudah hampir memiliki segalanya, namun ia tidak pernah mau mengubah penampilannya dan tetap bersahaja dengan sepeda bututnya. Segala tindak tanduk dan prilakunya dapatlah dijadikan suri tauladan bagi kita semua, dimana saat ini krisis moral dan mental sedang melanda bangsa kita, masyarakat sedang butuh sosok pigur yang patut dijadikan cerminan, Sekalipun tidak terlalu sempurna tapi dia agak mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Dalam keseharian mat paten menempatkan dirinya sebagai musafir kelana, yang berjalan dari satu tempat ketempat yang lain sesuai dengan kehendak kaki melangkah, mesjid atau mushollah adalah tempat yang ia singgahi ketika gak ada penduduk yang butuh pertolongannya, bahkan terkadang dari tempat itulah ia mendapat imformasi kalau ada penduduk yang perlu ia obati, keahliannya itu menyebar dari mulut kemulut. Pada setiap kesempatan selalu dalam ucapannya terselip kalimat-kalimat Allah untuk mengingatkan kita akan kebesaran sang Maha Pencipta, “ Sampaikanlah walaupun satu ayat “, itulah yang selalu terngiang-ngiang dibenaknya, bahkan sambil mengobati orangpun selalu dia selipkan dakwah dengan cara-cara yang humoris, sehingga orang yang mendengarkan tidak merasa digurui tapi diingatkan. Dalam perjalanan hidupnya tidak jarang ia mendapatkan cercaan dan hinaan, namun semua itu tetap saja dia anggap sebagai bagian dari ujian Allah, sehingga dia dapat menerimanya dengan lapang dada, bahkan ketika dia mendapatkan kesenangan yang berlimpah tidaklah pula dia menjadi lupa diri, itupun dia rasakan sebagai ujian dari Allah SWT, karena memang seperti itulah ajaran-ajaran yang ia dapatkan selama menjadi santri di pesantren, dan itu diamalkannya dengar sungguh-sungguh. Banyak hal-hal yang gaib yang ia temui dalam sehari-hari dan diyakininya sebagai kebesaran Allah semata, mulai dari kemampuan Indra keenamnya sampai munculnya tenaga perkasa yang diluar dugaannya, dan hal itu selalu muncul disaat-saat ia betul-betul membutuhkannya. Secara intlektual Mat Paten mampu menguasai 3 Bahasa, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Kemampuan ini betul-betul dia manfaatkan dalam pergaulan sehari-hari, hal inilah yang banyak mengundang simpati para sahabatnya, dia bisa mengikuti topik pembicaraan apa saja mulai dari soaial, politik, budaya sampai ekonomi. Walaupun demikian dia tetap memilih profesi sebagai tukang pijat keliling, karena menurutnya profesi ini mempunyai nilai ibadah sambil mengamalkan ilmu yang ia miliki, juga merupakan tugas yang mulia. Walaupun seorang santri, dalam kesehariannya tidaklah ia berpenampilan dengan atribut keagamaan layaknya santri pada umumnya sekarang ini, cukup berpakaian yang bersih dan rapi.

PENGANTAR___________________________________

Berbagai upaya mensiasati tekanan masyarakat yang akhir-akhir ini terhadap produk tontonan televisi, yang kebanyakan menyoroti tontonan yang mengandung unsur kekerasan, pornoaksi dan pornografi, para kreator produk tontonan televisi mencoba mencari solusi dengan cara membuat tayangan-tayangan yang bersifat mendidik dalam kemasan religi, karena sampai saat ini tayangan dalam kemasan seperti inilah yang masih banyak bertahan, yang membedakan antara satu dengan lainnya hanyalah format ceritanya.

“JALAN KESURGA” adalah sebuah cerita sinetron komedi satir dalam kemasan religius dengan performa biasa, karena dalam penuangannya para tokoh pelaku tidaklah diharuskan memakai kostum keagamaan, nilai religi hanya terasa pada atmosfier dialogis antar tokoh, dengan pola tutur yang ringan dan gampang dicerna oleh semua kalangan masyarakat, tema cerita yang dihantarkanpun adalah situasi kejadian sehari-hari yang ada di masyarakat. Kemasan secara keseluruhan sengaja dibuat seringan mungkin agar tidak berjarak dengan masyarakat kebanyakan yang nota bene penonton setia televisi. Esensi tayangan lebih pada pesan moral dan kritk sosial yang disampaikan lewat prilaku tokoh dan dialog-dialog yang terasa tidak menggurui. Sinetron direncanakan berdurasi 60’ dan bersifat Episode Lepas dengan tema cerita yang berbeda. Nama tokoh dalam cerita ini menjadi tokoh pengantar pesan yang membawa alur cerita yang juga diharapkan nantinya menjadi tokoh idola penonton, menjadi Brand Image sinetron ini sendiri. Beberap sub Judul yang telah disiapkan antara lain :
“ Mat Paten dapat Tiket Naik Haji”,
“Mat Paten Santri Sakti”,
”Mat Paten dan Pengusaha Dzolim”,
dan sangat mungkin di kembangkan dengan judul-judul lain yang disesuaikan dengan kisah sehari-hari sedang up to date untuk dituangkan, adapun gambaran karakter tokoh dan setting cerita dapat dilihat pada halaman berikut ini. Intisari dari semua tujuan dibuatnya sinetron ini adalah Syiar Dakwah pilosofi kehidupan yang dilandasi sikap moral keagamaan, akhlak perilaku yang benar menurut agama yang disampaikan dalam tutur kata yang santun namun mempunyai makna kedalaman. Banyak sekali kejadian sehari-hari yang terlihat serius namun kalau kita telaah secara lebih mendalam sikap dan perilaku orang-orang dalm peristiwa tersebut terkadang mengundang kelucuan, nah hal-hal seperti inilah yang ingin diungkapkan dalam sinetron ini. Dengan cara komedi diharapkan sindiran yang disampaikan tidak terkesan kasar, para tokoh cerita tidaklah harus pelawak dan juga tidak harus melucu.

SINOPSIS CERITA_______________________________________
Mat Paten dapat Tiket naik Haji

Mat Paten berhasil mengobati seorang penduduk disekitar tempat tinggalnya yang terkena serangan struk dan lumpuh dan hal tersebut dia lakukan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, keberhasilan ini membawa keberkahan baginya karena dari mulut kemulut ini menyebar, sampai pada akhirnya ia diperkenalkan dengan seorang Pejabat sebuah Instansi Pemerintahan yang terkena Penyakit Misterius yang sudah berobat kemana-mana namun belum sembuh-sembuh bahkan sudah hampir separo kekayaannya dia habiskan untuk mengobati penyakit tersebut, ketika berhadapan dengan Mat Paten terucaplah kata-kata yang tanpa dia sadari, kalau bisa sembuh ia berniat ingin menunaikan ibadah haji, namun Mat Paten mengingatkan jangan itu hanya sekedar ucapan, dengan menitikkan air orang itu mengucapkannya sungguh-sungguh, keluarlah pengakuan kesalahan atas prilakunya selama ini yang telah banyak menzolimi orang lain dengan cara merampas hak orang lain guna memperkaya dirinya.

Bagi Mat Paten semua ucapan itu merupakan bentuk pengakuan dosa yang perlu di support dan diyakini sebagai bentuk pertobatan, dia menyarankan jika Tuhan memberikan kesembuhan lakukanlah segala bentuk kebaikan. Atas ijin Allah Mat Paten berhasil menyembuhkan penyakit orang tersebut, namun pengobatan ini bukanlah tanpa rintangan, dalam proses pengobatan ini Mat Paten banyak menemui cobaan, karena orang tersebut sempat mengalami koma beberapa hari dan akibatnya Mat Paten difitnah telah melakukan kesalahan pengobatan, namun dengan keyakinan yang kuat dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, akhirnya mu’zizat Allah itu datang, setelah mengalami koma beberapa hari orang itu terbangun dan dapat perlahan-lahan sembuh dari sakitnya lalu ia bersujud sambil menangis, seluruh keluarganya menyaksikan ini dengan penuh haru. Rupanya selama proses koma tersebut dia berada dialam lain yang mana dia diperlihatkan berbagai hal yang gaib untuk mengingatkan dia akan kebesaran Allah SWT, sementara Mat Paten bertirakat untuk kesembuhannya. Atas kesembuhan itu Mat Paten ditawarkan berbagai imbalan yang menggiurkan dan salah satunya Tiket Naik Haji, Mat Paten memilih Tiket naik Haji semua ini dia terima dengan rasa syukur, maka berangkatlah Mat Paten menunaikan Ibadah Haji bersama Pejabat tersebut. Begitulah kalau tuhan sudah berkehendak,tidak ada yang tidak mungkin. Sepulang dari Ibadah haji pejabat tersebut betul-betul menepati semua janjinya, menyantuni anak yatim menjadi kewajiban yang rutin ia lakukan bahkan ia mendapat promosi jabatan yang lebih tinggi.

MAT PATEN Santri Sakti

Sebagai seorang santri yang taat Ibadah Lima waktunya Mat paten selalu mampir di Mesjid atau Mushollah apabila tiba waktunya sholat, pada suatu desa yang dikunjunginya bertepatan dengan waktu maghrib ia turut sholat berjama’ah dengan penduduk desa tersebut, selesai sholat isya berjamaah barulah ia meninggalkan musholla. Sepulang dari musholla ditengah perjalanan dia melihat segerombolan pemuda mabuk sedang mengganggu seorang gadis desa, para pemuda itu nyaris memperkosa gadis tersebut, dengan keyakinan dan keberaniannya Mat paten mencoba menyelamatkan gadis itu, merasa hasratnya tak terlampiaskan para pemuda menyerang Mat paten dengan senjatanya masing-masing, atas kehendak Allah para pemuda tersebut jatuh terjengkang dengan sendirinya dan sekujur badan mereka menjadi kaku, mat Paten sendiri agak terkejut melihat kejadian itu karena hal tersebut diluar dugaannya, namun dia yakin itulah Tangan Tuhan yang telah menolongnya.

Dia panjatkan Puji dan syukurnya kehadirat Allah SWT terlebih dahulu lalu dia usapkan tangannya ketubuh para pemuda tersebut, atas ijin Allah mereka segera sembuh seperti sedia kala, dengan sikap santunnya Mat Paten menyalami mereka satu persatu, mereka terkesima melihat kejadian yang baru saja mereka alami. Mereka menanyakan pada Mat Paten Ilmu apa yang dia amalkan sehingga ia bisa sesakti itu, Mat paten hanya menjawab “ Ilmu Kebaikan “ dengan selalu berbuat baik dan mengamalkan kebaikan Insya Allah kita akan selalu mendapat pertolongan Allah, sungguh mereka tidak mengerti apa yang telah diucapkan Mat Paten sehingga mereka hanya terdiam. Pada suatu kesempatan ketika Mat Paten berada dimusholla dimana dia biasa mengajar ngaji anak-anak didesa itu, para pemuda tadi datang menemuinya namun tidak mau masuk kemusholla, “ Kalo kalian masih penasaran dengan ilmu yang saya amalkan, ambilah wuduk dan masuklah kemusholla Insya Allah kamu juga bisa mendapatkan ilmu tersebut kata Mat Paten.

Karena perasaan ingin mempunyai kesaktian seperti Mat Paten, dengan segera mereka mematuhi perintah itu. Pada awalnya ambisi mereka hanya ingin menguasai ilmu itu untuk melanggengkan tindak kejahatannya namun pada akhirnya karena intensitas pertmuan dengan mat paten dan dengan usaha keras mat paten menyadarkan mereka maka perlahan-lahan mereka mengerti apa yang dimaksud “ Ilmu kebaikan “ tersebut. Dalam proses penyadaran salah satu dari mereka ada yang kesurupan setiapkan kali di bacakan ayat suci Al Qur’an, ternyata pemuda itu penganut ilmu hitam dan sangat sulit menerima pengajaran Mat paten, akibatnya timbullah fitnah terhadap Mat Paten yang dianggap telah menyebarkan ajaran sesat, untunglah pemuda yang lainnya dapat meyakinkan penduduk setempat tentang manfaat belajar dengan Mat paten. Dengan kemampuan yang ada dan niat tulusnya serta bermunajat kepada Allah SWT, Mat Paten berusaha keras menyembuhkan Pemuda yang satu itu. Atas ijin Allah pemuda tersebut dapat dibebaskan dari pengaruh ilmu hitamnya. Dengan beberapa kejadian tersebut diatas membuat Mat Paten semakin yakin akan kebesaran Allah, dan sangat yakin Allah selalu memberi pertolongan pada hamba-hambanya yang berbuat kebaikan, demikian pula dengan para pemuda yang tadinya berandalan didesa itu semakin percaya akan arti “ Ilmu Kebaikan “, dan perlahan-lahan mereka mencoba mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari, namun niatnya tidak lagi untuk mengejar kesaktian melainkan untuk mencari ketenangan hidup dan keberkahan dari Allah SWT.

MAT PATEN dan Pengusaha dzolim

Seorang pengusaha Production House (PH) yang bergerak dalam bidang Industri Periklanan dan produk siaran televisi ( Sinetron ) yang cukup sukses, mengalami stress berat menghadapi turunnya produktivitas PHnya dan juga Complain pihak Broadcast terhadap sinetron yang dibuatnya, berbagai upaya diusahakan untuk mencari sebab musabab masalah yang sedang dihadapi perusahaannya, mulai dari mendatangkan ahli peng sui/hong sui serta paranormal keprusahaannya untuk melihat apa yang salah diperusahaannya tersebut. Berbagai advis dan solusi sudah diberikan namun usahanya tetap saja tidak mengalami kemajuan. Secara tutur kata dan sikap perilakunya pengusaha ini terkesan sangat santun dan bijak, sehingga orang sangat bersimpati untuk bekerja sama dengannya, tapi dibalik semua itulah dia memainkan muslihatnya sehingga orang yang bekerjasama dengannya tidaklah yakin akan dikelabui, mulai dari memuslihati kontrak dengan pemain sampai dengan kontrak karyawan yang terlilibat dalam produksinya.

Dengan jalan seperti itulah diyakininya bisa meningkatkan keuntungan yang sebesar besarnya, dari tahun ketahun berbagai muslihat terus dijalankan untuk terus meningkatkan keuntungan, namun dari sisi produktivitas tidak terasa pengembangannya dan kondisi keuangan perusahaan pada kenyataannya tidaklah lebih baik, hal ini yang membuat dia stress dan menjadi tidak tenang, hidupnya dipenuhi kegelisahan. Apa yang dia lakukan selama ini dalam menjalankan usahanya diyakini sudah benar dan tidak menyalahi dan mencari keuntungan dengan jalan seperti itu sah-sah saja, karena tidak satupun orang yang bekerja sama dengannya complain dengan perlakuannya itu.
Sebagai Pemijat langganan tetap perusahaannya suatu saat Mat Paten dipertemukan dengan pengusaha itu, Mat Paten di panggil keruang kerjanya untuk mengobati sakit yang sedang di deritanya, sambil memijat Mat Paten Cuma mengatakan “ Bapak Cuma sakit Pikiran bukan yang lain “ , dia terkaget “ maksud kamu saya sakit jiwa ?..dengan terus memijat Mat Paten menjawab ; “ Bisa sakit jiwa kalau gak segera diobati “ dia merasa aneh kenapa pemijat ini begitu berani mengeluarkan kata-kata tanpa merasa takut menyinggung perasaannya, bagi Mat Paten mengatakan yang salah adalah salah dan yang benar adalah benar merupakan suatu kewajiban tanpa pernah mau memikirkan akibat yang akan dia terima.

Sambil terus dipijat tanpa dia sadari dia menceritakan semua perilaku buruknya pada Mat Paten, Mat paten hanya tersenyum mendengarnya, “ Gunakan pikiran Bapak untuk memajukan usaha dengan cara-cara yang baik, dan lakukan kebaikan semata-mata untuk mengharapkan keberkahan tuhan, pasti usaha Bapak akan lebih baik dan pikiran Bapakpun akan tenang “—“ tapi saya selalu melakukan kebaikan juga, setiap tahun saya selalu kasih bonus pada karyawan saya “ kata pengusaha itu dengan polosnya, “ Kalau itu bukan kebaikan Pak itu kewajiban dan mereka memang berhak menerimanya, karena selama mereka bekerja ada hak mereka yang Bapak kurangi “ mendengar ucapan Mat Paten pengusaha itu terdiam dia merasa Mat Paten tahu segala perilakunya selama ini. “ Tidak ada orang yang berbuat kesalahan bisa hidup tenang didunia ini Pak, karena dia selalu berpikir bagaimana caranya agar orang tidak tidak tahu perbuatannya, nah hal itulah yang bikin dia tidak tenang “. Pengusaha itu semakin takjub mendengar ucapan Mat Paten. Secara rutin Mat paten terus memberikan suport pada pengusaha itu, sekalipun ia memiliki keyakinan yang berbeda namun akal sehatnya dapat menerima apa yang diajarkan oleh Mat Paten, karena semua agama pada dasarnya mengajarkan tentang kebaikan dan dasar moral untuk menjalani kehidupan.

Mat Paten sangat yakin semua manusia itu pada dasarnya diciptakan Tuhan cendrung untuk berbuat kebaikan, kalaupun dia pernah berbuat salah itu sebuah proses menuju kebaikan, kecuali orang yang sudah ditutup pintu hatinya. Secara perlahan perlahan pengusaha itu mencoba merubah pola bisnisnya sesuai degan saran yang diberikan Mat paten, atas ijin Allah usaha itu berangsur-angsur berkembang pesat begitu pula loylitas dan kesejahteraan karyawanpun semakin meningkat.

0 comments:

Post a Comment

Berita Terbaru

Komentar Terbaru

Total Pageviews

Tamu Harap Lapor