• UCAPAN BUNG KARNO ITU MENGHIPNOTISKU
    Ada satu ucapan Bung Karno yang pertama kali saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu.......

SUDAHILAH PENCITRAAN !!!

Tuesday, April 26, 2011

Kata-kata Pencitraan ini kalau kita telaah secara tersirat sangat bermuatan Rekayasa dan agak berbeda maksudnya dengan Membangun Citra, sebetulnya kalau saja aplikasinya dalam sehari-hari benar akan berkonotasi positif, tapi kalau salah meng-aplikasi-kannya akan berkonotasi negatif.

Pada awal Kampanye Periode Kedua Presiden SBY kata-kata ini sering sekali kita dengar “Politik Pencitraan”, maksud yang terkandung sangatlah positif, berpolitik dengan cara penuh Sopan santun, beretika juga bermartabat. Tapi demi “Pencitraan” inilah Presiden SBY sering sekali terlambat dalam mengambil sikap dan keputusan, sehingga “pencitraan” ini mejadi seperti “Menepuk Air didulang terpercik muka sendiri”, setiap keputusan yang diambil seringkali kurang memenuhi keinganan masyarakat karena kebijakan yang diambil sudah terlambat.

Kadang kala demi “Pencitraan” juga mengenyampingkan fakta sehingga yang benar menjadi salah, yang salah dibenarkan, banyak contoh kesalahan kebijakan yang menjadi olok-olok dimasyarakat, ketika kasus century merebak jadi sorotan masyarakat, cuma karena takut dikatakan Inkonstitusional dan Intervensi dia biarkan kasus ini berkembang dan ngelantur kemana-mana, sekali berbicara malah bukan menyelesaikan masalah, keputusannya membentuk Sekgap yang sampai sekarang kita tidak pernah tahu manfaatnya, Kasus rekening Gendut Polri yang juga gak jelas pengusutannya dan kasus-kasus besar lainnya, nah kasus-kasus ini sangatlah merusak “Pencitraan” yang dia bangun selama ini.

Demi pencitraan juga dia datangi Tama aktivis ICW korban pemukulan orang yang tak dikenal, inikan bukanlah hal yang tepat bagi seorang Kepala Negara untuk mengambil simpati masyarakat, lebih baik dia perintahkan tangkap segera pelakunya dan kasus ini langsung terungkap baik motif dibaliknya maupun siapa pelakunya, inilah yang baik untuk “Pencitraan”. Jadi apa yang patut dilakukan malah tidak dilakukan, tapi yang tidak patut malah dilakukan, saya percaya betul sesuatu yang direkayasa tidaklah memperoleh Ridho dari Allah, makanya apa yang dilakukan selalu menjadi salah. Ridho seorang anak kecil yang terkena ledakan tabung gas tidak serta merta dia kunjungi apa bedanya Tama dan Ridho ?

Pada Hari Anak Nasional yang kemarin baru saja diperingati, anak-anak Indonesia ingin sekali membacakan Deklarasi Anak Indonesia, dengan alasan sudah dibacakan didepan Mendikbud maka tidak perlu lagi dibaca didepan Presiden, padahal ini adalah Momentum untuk “Pencitraan”, bayangkan anak-anak dari seluruh Indonesia itu ingin mengungkapkan Perasaan Mereka dihadapan Presidennya tapi tidak bisa, betapa sedihnya mereka dan yang lebih tragisnya disela-sela acara tersebut seorang anak di Toyor (katanya sih oleh Paspampres tapi katakan bukan Paspampres), sementara Presiden sendiri Menghimbau “Lindungi Anak Indonesia”, ini sangatlah Ironis dan yang lebih Ironisnya Penoyoran itu dikui bukanlah oleh Oknum Paspampres, lantas siapa ? Kok oknum itu bisa lolos ada disekitar Presiden ketika anak itu mau tendang ?. inilah yang tidak sebanding sama sekali dengan Pncitraan yang terus digembar gemborkan ?

Sudahilah Pencitraan…apapun yang dilakukan seorang Presiden kalau dia Mencintai rakyatnya itu akan ter implementasi dalam sikap dan perbuatan tidak perlu merekayasa pencitraan diri dengan hal-hal yang sama sekali tidak mendukung Pencitraan itu sendiri, rakyat menunggu langkah yang cepat dari seorang Presiden dalam mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat saat ini…toh Bapak Presidenkan orang yang dipilih oleh 60 persen Rakyat Indonesia balaslah simpati Rakyat bukan dengan segudang “Pencitraan”.


Foto : Google Image


1 comments:

Anonymous | April 27, 2011 at 5:28 AM said...

Sebuah Inovasi yang sangat bagus Om Aji :-)
mant

Reply To This Comment

Post a Comment

Berita Terbaru

Komentar Terbaru

Total Pageviews

Tamu Harap Lapor